Alasan Produsen Semen Asing Serbu Pasar Indonesia

Monica Wareza, CNBC Indonesia
20 July 2018 10:39
Selain itu industri semen dinilai masih atraktif untuk jangka panjang.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Analis menilai konsumsi semen perkapita di dalam negeri yang masih berada di posisi terendah menjadi daya tarik tersendiri bagi pemain asing untuk berinvestasi di Indonesia. Selain itu industri semen dinilai masih atraktif untuk jangka panjang.

Analis Bahana Sekuritas Ricky Ho mengatakan Indonesia yang konsumsi semennya 240 kilogram per kepala masih kalah jauh dengan China yang mengkonsumsi semen total 1,8 juta ton per kepala.

"Karena industri semen masih atraktif untuk long term karena konsumsi perkapita masih lowest in region makanya masuk ke sini," kata Ricky kepada CNBC Indonesia, Kamis (19/7).

Namun semakin banyaknya pemain di industri semen ini justru membuat produksi semen dalam negeri jadi berbanding terbalik dengan tingkat konsumsinya.

Ricky mengatakan total konsumsi semen saat ini hanya sekitr 70 juta ton sedangkan supply dari produsen semen mencapai 100 juta ton per tahunnya.

Untuk itu dia menyebutkan bahwa industri semen dalam negeri masih butuh langkah konsolidasi untuk meningkatkan konsumsi dalam negeri. Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia jumlah kapasitas terpasang produksi semen di Indonesia hingga kuartal I 2018 mencapai 107,4 juta ton. Sementara total kebutuhan nasional mencapai 66,35 juta ton. Artinya ada kelebihan pasokan sekitar 41,05 juta ton.

Direktur Conch Cement Indonesia Wang Hai Wing mengatakan perkembangan ekonomi Indonesia yang relatif stabil dalam beberapa tahun terakhir jadi alasan perseroan untuk meningkatkan produksi, meskipun pasar saham domestik sedang mengalami kelebihan pasokan (over supply).

"Jadi memang kelebihan suplai ini hanya jangka pendek. Ke depannya, pasar ini (Indonesia) masih ada potensi, masih bisa menyerap," kata Wang.

Lalu, lanjut Wang, tujuan Conch menaikkan produksi adalah menurunkan harga semen di Indonesia guna membantu pertumbuhan ekonomi. "Jadi sebenarnya, rata-rata konsumsi atau pemakaian semen per orang di Indonesia itu tidak tinggi, sehingga kita bilang sampai saat ini belum kelebihan suplai, per kapitanya. Permintaan pasar itu masih ada, masih cukup besar saat ini," jelas Wang.
(hps) Next Article Mengapa Raksasa Conch Ekspansif Genjot Produksi Semen di RI?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular