
Integrasi PGN-Pertagas Dorong Efisiensi Bisnis Rp 12,93 M
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
17 July 2018 18:22

Jakarta, CNBC Indonesia- Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, integrasi PT PGN Tbk (PGAS) dan Pertagas dapat memberikan penghematan hingga US$ 900 juta (Rp 12,93 miliar).
"Dengan integrasi ini, otomatis Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) kedua perusahaan juga diintegrasikan, nah belum lagi dalam lima tahun ke depan kami bisa saving sekitar US$ 900 juta," ujar Nicke kepada media dalam memberikan paparannya di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (17/7/2018).
Nicke menjelaskan sebelum integrasi, PGN dan Pertagas, menjalankan bisnis mereka masing-masing. Dengan integrasi, kedua perusahaan bisa saling bertukar (swap) dan memanfaatkan jaringan sama-sama.
"Kalau dulu, masing-masing harus ada agreement terlebih dahulu, jadi ini memang sangat terasa," tambah Nicke.
Ia pun juga mengungkapkan alasan mengapa tidak dilakukan merger saja. Salah satu alasannya, berdasarkan analisis dan kajian perusahaan. "Kalau di-merger akan berdampak ke karyawan, padahal hari ini dengan potensi pekerjaan dan proyek ke depan akan bertambah, berarti akan ada penambahan kebutuhan tenaga kerja, jadi tahap awal integrasi 51%, final objectnya nanti bisa 100%," pungkas Nicke.
Sebelumnya, Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Wianda A Pusponegoro menjelaskan alasan akuisisi Pertagas oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk (PGAS) hanya mengambil 51% saham.
Wianda mengatakan, hal itu tidak lepas dari fokus utama pemerintah dalam hal pembentukan holding, yang penting sudah menjadi pemegang saham mayoritas.
"Saat ini 51% dulu, yang penting sudah mayoritas, karena yang utama bagi kami adalah apapun bentuk holdingnya, itu kan untuk dua hal, efisiensi dan peningkatan nilai perusahaan. Jadi, yang penting itu dulu kami jalani," kata Wianda kepada media saat dijumpai di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/7/2018).
(gus/gus) Next Article Terungkap, Ini Rencana Besar PGN untuk Anak Usaha Pertagas
"Dengan integrasi ini, otomatis Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) kedua perusahaan juga diintegrasikan, nah belum lagi dalam lima tahun ke depan kami bisa saving sekitar US$ 900 juta," ujar Nicke kepada media dalam memberikan paparannya di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (17/7/2018).
"Kalau dulu, masing-masing harus ada agreement terlebih dahulu, jadi ini memang sangat terasa," tambah Nicke.
Ia pun juga mengungkapkan alasan mengapa tidak dilakukan merger saja. Salah satu alasannya, berdasarkan analisis dan kajian perusahaan. "Kalau di-merger akan berdampak ke karyawan, padahal hari ini dengan potensi pekerjaan dan proyek ke depan akan bertambah, berarti akan ada penambahan kebutuhan tenaga kerja, jadi tahap awal integrasi 51%, final objectnya nanti bisa 100%," pungkas Nicke.
Sebelumnya, Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Wianda A Pusponegoro menjelaskan alasan akuisisi Pertagas oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk (PGAS) hanya mengambil 51% saham.
Wianda mengatakan, hal itu tidak lepas dari fokus utama pemerintah dalam hal pembentukan holding, yang penting sudah menjadi pemegang saham mayoritas.
"Saat ini 51% dulu, yang penting sudah mayoritas, karena yang utama bagi kami adalah apapun bentuk holdingnya, itu kan untuk dua hal, efisiensi dan peningkatan nilai perusahaan. Jadi, yang penting itu dulu kami jalani," kata Wianda kepada media saat dijumpai di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/7/2018).
(gus/gus) Next Article Terungkap, Ini Rencana Besar PGN untuk Anak Usaha Pertagas
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular