Perang Dagang Makin Sengit, Bursa Eropa Lesu
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
20 June 2018 06:41
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa-bursa utama Eropa mengakhiri perdagangan hari Selasa (19/6/2018) di zona negatif saat perhatian seluruh pelaku pasar di dunia tertuju pada kemungkinan terjadinya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Indeks FTSE 100 di London terkoreksi 0,36% menjadi 7.603,85, indeks DAX di Frankfurt anjlok 1,22% ke 12.677,97, sementara indeks CAC 40 di Paris turun tajam 1,1% menjadi 5.390,63.
Indeks Eropa Stoxx 600 ditutup melemah 0,7% dengan hampir seluruh sektor, kecuali bank dan utilitas, ditutup turun, CNBC International melaporkan.
Kecemasan investor atas perseteruan dagang AS-China meningkat setelah Presiden Donald Trump meluncurkan ancaman tarif baru terhadap Negeri Tirai Bambu. Pada Senin malam, Trump mengatakan ia dapat mengenakan tarif tambahan sebesar 10% terhadap berbagai produk China senilai US$200 miliar tau sekitar Rp 2.786 triliun.
Langkah itu diambil setelah Beijing sebelumnya mengatakan akan mengenakan bea masuk atas produk AS senilai US$50 miliar sebagai respons atas aturan bea impor baru yang diumumkan hari Jumat.
Segera setelah ancaman terbaru itu diumumkan, Kementerian Perdagangan China mengeluarkan pernyataan bahwa langkah itu melanggar kesepakatan dan perundingan yang telah dilakukan kedua negara.
(prm) Next Article Berharap pada Damai Dagang AS-China, Bursa Eropa Reli
Indeks FTSE 100 di London terkoreksi 0,36% menjadi 7.603,85, indeks DAX di Frankfurt anjlok 1,22% ke 12.677,97, sementara indeks CAC 40 di Paris turun tajam 1,1% menjadi 5.390,63.
Indeks Eropa Stoxx 600 ditutup melemah 0,7% dengan hampir seluruh sektor, kecuali bank dan utilitas, ditutup turun, CNBC International melaporkan.
Langkah itu diambil setelah Beijing sebelumnya mengatakan akan mengenakan bea masuk atas produk AS senilai US$50 miliar sebagai respons atas aturan bea impor baru yang diumumkan hari Jumat.
Segera setelah ancaman terbaru itu diumumkan, Kementerian Perdagangan China mengeluarkan pernyataan bahwa langkah itu melanggar kesepakatan dan perundingan yang telah dilakukan kedua negara.
(prm) Next Article Berharap pada Damai Dagang AS-China, Bursa Eropa Reli
Most Popular