Investor Buru Dolar AS & Euro, Harga Emas Turun Lagi

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
14 June 2018 09:00
Pada Kamis (14/6/2018) Harga emas 100 gram COMEX kontrak berjangka turun 0,07% ke US$1.298/troy ounce.
Foto: REUTERS/Edgar Su
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas global bergerak turun pada pagi hari ini. Penurunan ini terjadi setelah The Federal Reserve/The Fed menaikkan suku bunga acuannya untuk kedua kalinya pada rabu dini hari tadi.
 
Pada Kamis (14/6/2018) Harga emas 100 gram COMEX kontrak berjangka turun 0,07% ke US$1.298/troy ounce. Sementara secara year-to-date (ytd) harga emas telah turun hampir 1,5% .
 
Investor Buru Dolar AS & Euro, Harga Emas Turun LagiFoto: CNBC Indonesia
 
The Fed Akhirnya kembali menaikkan suku bunga acuannya pada hasil pertemuan rabu waktu setempat. Kebijakan ini diambil setelah mempertimbangkan kondisi perekonomian di Amerika Serikat (AS) yang terus menunjukkan peningkatan.
 
Data-data ekonomi AS terus mengonfirmasi bahwa The Fed memang harus mengetatkan kebijakan moneter. Pada Mei, laju inflasi di Negeri Paman Sam tercatat 2,8% secara year-on-year (YoY). Terakselerasi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 2,5% YoY.

The Fed memiliki target untuk menjaga inflasi di kisaran 2% dalam jangka menengah. Dengan perekonomian AS yang terus menggeliat tentu akan menghasilkan dampak inflasi, sehingga perlu dijangkar melalui pengetatan kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga acuan.
 
Kenaikan suku bunga acuan membuat investor tidak langsung memburu dolar AS sebagai pengganti emas. Kondisi ini karena investor ikut memantau arah kebijakan dari bank sentral eropa, European Central Bank (ECB). ECB akan melakukan rapat pada hari ini guna merumuskan arah kebijakan moneter di kawasan Uni-Eropa.
 
Beberapa waktu terakhir sudah muncul spekulasi bahwa ECB akan mulai mengurangi stimulus moneter. Sejak krisis keuangan global, ECB memang terus memompa likuiditas ke pasar Benua Biru dengan rajin memborong surat-surat berharga. Hal ini dilakukan untuk merangsang gerak ekonomi. 

Kini, sudah ada pertanda bahwa ekonomi Eropa mulai pulih. Pada Mei 2018, inflasi di zona euro sudah mencapai 1,9%. Semakin mendekati target ECB yaitu 2%. 
 
Pertumbuhan ekonomi Uni Eropa juga diperkirakan membaik. Sebelumnya, Komisi Uni Eropa memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 2,1%. Namun kemudian direvisi di atas menjadi 2,3%. Sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi 2019 juga diperbarui dari 1,9% ke 2%
 
Oleh karena itu, fokus investor kini beralih ke Eropa. Pelaku pasar mulai memburu mata uang euro sebagai antisipasi jika ECB benar-benar mulai mengarahkan kebijakan moneternya ke bias ketat.


Pagi ini pukul 08:33 WIB, euro bergerak menguat terhadap berbagai mata uang utama. Di hadapan dolar AS, euro terapresiasi 0,02%. Melawan pondsterling Inggris, euro pun menguat 0,02%

Di sisi lain, akibat investor yang mulai memburu euro, harga emas pun tertekan pada pagi ini.



(roy) Next Article Pasar Komoditas Volatil, Harga Emas Berpotensi Naik 0,6%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular