Mandiri Duga Ada Penyelewengan Kredit di Anak Usaha Columbia
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
06 June 2018 09:40

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menduga terdapat penyalahgunaan dan penyelewengan kredit yang diberikan kepada PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance) atau anak usaha dari Grup Columbia.
Oleh karena itu, perseroan berencana membawa kasus tersebut ke ranah hukum.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, pihaknya ingin membawa kasus tersebut ke ranah hukum agar bisa mencari aliran dana SNP Finance.
"Kami menduga ada penyalahgunaan dan penyelewengan kredit selain itu juga diduga juga ada rekayasa laporan keuangan," ujar dia kepada CNBC Indonesia, Rabu (6/6/2018).
Sedangkan sebelumnya, Bank Mandiri membenarkan pihaknya telah menyalurkan kredit Rp 1,4 triliun ke SNP Finance yang sudah berstatus Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, pihaknya saat ini sedang menunggu proposal debitur dalam proses PKPU.
"Iya benar, kami sedang menunggu proposal debitur dalam proses PKPU," ujar dia.
Namun demikian, dia optimistis, hal tersebut tidak mempengaruhi kredit bermasalah (non performing loan/NPL) Bank Mandiri. Pasalnya, perseroan sudah mencadangkan terlebih dahulu.
"Masih di bawah 3% di tahun 2018 ini. Memang jadi lebih berat, tapi akan di-offset dengan restrukturisasi debitur debitur lain," ungkap dia.
(dru) Next Article Mandiri dan Kreditur Anak Usaha Columbia Adakan Voting Damai
Oleh karena itu, perseroan berencana membawa kasus tersebut ke ranah hukum.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, pihaknya ingin membawa kasus tersebut ke ranah hukum agar bisa mencari aliran dana SNP Finance.
Sedangkan sebelumnya, Bank Mandiri membenarkan pihaknya telah menyalurkan kredit Rp 1,4 triliun ke SNP Finance yang sudah berstatus Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
"Iya benar, kami sedang menunggu proposal debitur dalam proses PKPU," ujar dia.
Namun demikian, dia optimistis, hal tersebut tidak mempengaruhi kredit bermasalah (non performing loan/NPL) Bank Mandiri. Pasalnya, perseroan sudah mencadangkan terlebih dahulu.
"Masih di bawah 3% di tahun 2018 ini. Memang jadi lebih berat, tapi akan di-offset dengan restrukturisasi debitur debitur lain," ungkap dia.
(dru) Next Article Mandiri dan Kreditur Anak Usaha Columbia Adakan Voting Damai
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular