Selain Bank Mandiri, Utang Grup Colombia Juga Macet di BCA
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
31 May 2018 08:27

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Central Asia (BCA) Tbk (BBCA) juga mengonfirmasi pihaknya menyalurkan kredit ke PT Sun Nusantara Pembiayaan (SNP Finance) yang berstatus Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Adapun besarannya mencapai Rp 200 miliar.
Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra menjelaskan kendati eksposur kredit yang diberikan cukup besar, namun perseroan sudah memiliki pencadangan yang cukup untuk mengantisipasi potensi kredit macet.
"Kami memiliki pencadangan yang cukup. Per Maret 2018, outstanding kredit kami sekitar Rp 470 triliun," ujar dia kepada CNBC Indonesia yang dikutip Kamis (31/5/2018).
Jan menambahkan pihaknya juga akan mengawasi secara ketat proses pembayaran kredit tersebut.
Selain BCA, sebelumnya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga mengonfirmasi memberikan kredit ke SNP Finance. Adapun besarannya mencapai Rp 1,4 triliun.
Sama seperti BCA, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo juga sudah mencadangkan dana untuk mengantisipasi potensi kredit macet. Dia juga optimistis hal tersebut tidak memengaruhi posisi kredit bermasalah (non-performing loan/ NPL) Bank Mandiri.
"[NPL] Masih di bawah 3% di tahun 2018 ini. Memang jadi lebih berat, tapi akan di-offset dengan restrukturisasi debitur debitur lain,"ungkap dia.
(prm) Next Article Kisah Perbankan India yang Dihantui Kredit Macet Rp 681 T
Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra menjelaskan kendati eksposur kredit yang diberikan cukup besar, namun perseroan sudah memiliki pencadangan yang cukup untuk mengantisipasi potensi kredit macet.
"Kami memiliki pencadangan yang cukup. Per Maret 2018, outstanding kredit kami sekitar Rp 470 triliun," ujar dia kepada CNBC Indonesia yang dikutip Kamis (31/5/2018).
"Kami juga tidak sendirian untuk bisa melakukan langkah-langkah selanjutnya," ungkap dia.
Selain BCA, sebelumnya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga mengonfirmasi memberikan kredit ke SNP Finance. Adapun besarannya mencapai Rp 1,4 triliun.
Sama seperti BCA, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo juga sudah mencadangkan dana untuk mengantisipasi potensi kredit macet. Dia juga optimistis hal tersebut tidak memengaruhi posisi kredit bermasalah (non-performing loan/ NPL) Bank Mandiri.
"[NPL] Masih di bawah 3% di tahun 2018 ini. Memang jadi lebih berat, tapi akan di-offset dengan restrukturisasi debitur debitur lain,"ungkap dia.
(prm) Next Article Kisah Perbankan India yang Dihantui Kredit Macet Rp 681 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular