
Pasar Obligasi Selama Mei Bergerak Bak Roller Coaster
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 June 2018 11:02

Namun jelang akhir Mei, yield SBN mulai turun drastis. Pada 28 Mei, yield SBN 10 tahun berada di 7,174%. Padahal sebelumnya masih berada di 7,545%.
Penyebabnya adalah respons pasar terhadap rencana BI untuk menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) tambahan pada 30 Mei. Ini merupakan RDG pertama yang dipimpin oleh Gubernur BI yang baru, Perry Warjiyo.
"Kami kalau melakukan respons cepat. We want to be ahead the curve," tegas Perry kala itu.
Pasar pun berekspektasi BI akan kembali menaikkan suku bunga acuan, karena kenaikan yang pertama harus diakui kurang nendang. Akibatnya, investor pun memborong aset-aset berbasis rupiah, termasuk SBN.
Akhirnya BI benar-benar menaikkan suku bunga acuan pada 30 Mei menjadi 4,75%. Kali ini respons pasar cukup positif, karena terbukti mampu menurunkan yield SBN lebih lanjut. Bahkan kenaikan suku bunga mampu meredam sentimen negatif dari eksternal, seperti kisruh politik di Italia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Penyebabnya adalah respons pasar terhadap rencana BI untuk menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) tambahan pada 30 Mei. Ini merupakan RDG pertama yang dipimpin oleh Gubernur BI yang baru, Perry Warjiyo.
"Kami kalau melakukan respons cepat. We want to be ahead the curve," tegas Perry kala itu.
Akhirnya BI benar-benar menaikkan suku bunga acuan pada 30 Mei menjadi 4,75%. Kali ini respons pasar cukup positif, karena terbukti mampu menurunkan yield SBN lebih lanjut. Bahkan kenaikan suku bunga mampu meredam sentimen negatif dari eksternal, seperti kisruh politik di Italia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular