Lelang Obligasi Negara Laku Rp 22 T, Cek Rinciannya

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
25 August 2020 17:00
Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Ilustrasi Data Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah hari ini melelang tujuh seri Surat Berharga Negara (SBN). Penawaran yang masuk adalah Rp 78,35 triliun, dan pemerintah mengambil Rp 22 triliun.

Mengutip keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Rabu (19/8/2020), berikut rincian SBN yang dilelang:

  1.      SPN03201126. Tenor tiga bulan, imbalan diskonto.
  2.      SPN12210603. Tenor 10 bulan, imbalan diskonto.
  3.      FR0086. Tenor 6 tahun, imbalan 5,500%.
  4.      FR0087. Tenor 11 tahun, imbalan 6,500%.
  5.      FR0080. Tenor 15 tahun, imbalan 7,500%.
  6.      FR0083. Tenor 20 tahun, imbalan 7,500%.
  7.      FR0076. Tenor 28 tahun, imbalan 7,375%

Target indikatif dalam lelang ini adalah Rp 20 triliun. Artinya, pemerintah berhasil menyerap dana melebihi target, namun masih tetap sama dengan penyerapan pekan lalu.

Berikut adalah rincian hasil lelang SBN hari ini:

  1.      SPN03201126. Penawaran yang masuk Rp 4,105 triliun, dimenangkan Rp 1,000 triliun, imbalan rata-rata tertimbang 3,21120%.
  2.      SPN12210603. Penawaran yang masuk Rp 8,280 triliun, dimenangkan Rp 1,000 triliun, imbalan rata-rata tertimbang 3,47600%.
  3.      FR0086. Penawaran yang masuk Rp 30,0039 triliun, dimenangkan Rp 8,200 triliun, imbalan rata-rata tertimbang 5,41474%.
  4.      FR0087. Penawaran yang masuk Rp15,1254  triliun, dimenangkan Rp 8,200 triliun, imbalan rata-rata tertimbang 5,41474%..
  5.      FR0080. Penawaran yang masuk Rp 4,8728 triliun, dimenangkan Rp 850 triliun, imbalan rata-rata tertimbang 7,21965%.
  6.      FR0083 Penawaran yang masuk Rp 7,0224 triliun, dimenangkan Rp 1,800 triliun, imbalan rata-rata tertimbang 7,27987%.
  7.      FR0076 Penawaran yang masuk Rp 8,9395 triliun, dimenangkan Rp 3,900 triliun, imbalan rata-rata tertimbang 7,34496%.

 

Dalam lelang SBN sebelumnya, penawaran yang masuk tercatat Rp 106 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah memenangkan Rp 22 triliun, lebih tinggi dibandingkan target indikatif Rp 20 triliun.

Jadi, tidak terjadi perubahan dalam lelang hari ini. Sedangkan dari penawaran yang masuk, lebih rendah dari lelang sebelumnya, yakni tercatat Rp 78,35 triliun.

Pelaku pasar sepertinya merespon dengan positif terkait data defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) kuartal II-2020. Defisit transaksi berjalan menyempit dari 1,4% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 1,2% PDB pada kuartal sebelumnya.

Kemudian Bank Indonesia (BI) dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) sekali lagi memberikan sinyal suku bunga acuan tidak akan dipangkas lagi. Dengan demikian, imbal hasil investasi di dalam negeri masih relatif tinggi dan mampu menarik modal asing masuk. Pelaku pasar juga terlihat puas dengan keputusan bank sentral, karena daya tarik imbal hasil SBN pun berpeluang terjaga.

Kemarin, harga obligasi pemerintah bergerak variatif dengan penguatan dicatatkan untuk surat utang bertenor pendek. Namun, imbal hasil SBN bertenor pendek tercatat melemah yakni untuk SBN bertenor 1 tahun dan 5 tahun, dengan pelemahan masing-masing sebesar -1,38% dan -1,19% ke 3,707% dan 5,667%.

Sedangkan harga SBN dengan tenor 10 tahun melemah pada Senin (24/8/20). Namun, imbal hasil SBN tenor 10 tahun dengan seri IDFR0082 tercatat menguat 0,15% ke 6,736%.

Yield SBN bertenor 10 tahun tersebut menjadi acuan harga pasar obligasi. Yield surat utang berlawanan arah dari harga, sehingga penguatan yield menunjukkan bahwa harga obligasi tersebut sedang melemah.

Sebelumnya pada Jumat (14/8/20), BI sudah menyerap Surat Berharga Negara (SBN) hingga Rp 125,06 triliun dengan target Rp 397,65 triliun.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk pembiayaan dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). BI melakukan Burden Sharing guna mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Burden Sharing adalah skema penanggungan bersama antara Menteri Keuangan dengan Bank Indonesia dalam untuk melaksanakan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai bentuk penanggulangan dampak ekonomi dan sosial dari Covid-19.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 

 


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Data Inflasi AS, Yield SBN Lanjut Melandai

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular