Ekonomi RI Diramal Minus, Investor Lepas Obligasi Pemerintah

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 August 2020 11:02
Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Ilustrasi Data Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah cenderung naik pada perdagangan hari ini. Pertanda bahwa harga sedang turun akibat berlanjutnya tekanan jual.

Pada Selasa (4/8/2020) pukul 10:17 WIB, berikut perkembangan yield obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) berbagai tenor:

Sepertinya bukan faktor eksternal yang membuat harga SBN turun. Sebab, 'cuaca' di luar malah sedang bersahabat.

Misalnya, volatilitas pasar yang dicerminkan oleh indeks VIX menurun 0,74% ke 24.28. Ini merupakan yang terendah sejak 29 Juli.

Sementara premi risiko terhadap SBN berdenominasi valas yang terlihat dari Credit Default Swap (CDS) juga terkoreksi. CDS Indonesia untuk tenor lima tahun dan 10 tahun turun masing-masing 0,86% dan 0,94%.

Oleh karena itu, adalah faktor domestik yang kemungkinan jadi penyebab penurunan harga SBN. Rasanya arus modal asing ke SBN sedang seret, seperti halnya di pasar saham. Pada pukul 10:27 WIB, investor asing membukukan jual bersih Rp 32,92 miliar meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,76%.

Pelaku pasar sedang memasang mode wait and see karena besok Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data output ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II-2020. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia menghasilkan nilai median perubahan PDB sebesar -4,53% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).

Kalau sampai terwujud, maka akan menjadi catatan terburuk sejak 2009. Kala itu, Indonesia sedang mencoba bangkit dari terpaan krisis keuangan Asia alias krisis moneter alias krismon.

Sementara konsensus pasar yang dihimpun Reuters menghasilkan proyeksi -4,61%. Intinya, konsensus pasar yang terbentuk menunjukkan kontraksi yang lebih dalam ketimbang proyeksi pemerintah yaitu -4,3%.

Jadi meski kontraksi atau pertumbuhan negatif sudah masuk hitungan, tetapi ada risiko untuk lebih dalam dari perkiraan. Ini yang membuat investor, terutama asing, agak grogi untuk masuk ke pasar keuangan Indonesia, termasuk SBN. Tanpa suntikan 'darah' aliran modal asing, harga SBN pun melemah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Takut Jakarta 'Digembok' Kayak Manila, Investor Lepas SBN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular