Internasional

Ekonomi AS Pulih, Tingkat Pengangguran Turun Jadi 3,8%

Roy Franedya, CNBC Indonesia
01 June 2018 21:26
Ekonomi AS Pulih, Tingkat Pengangguran Turun Jadi 3,8%
Foto: REUTERS / Mike Segar
Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan lapangan pekerja Amerika Serikat (AS) mengalami percepatan pada bulan Mei 2018 dan tingkat pengangguran turun ke level terendah sejak 18 tahun terakhir, jadi 3,8%, menunjuk kondisi pasar tenaga kerja yang secara cepat mengetat, yang dapat menimbulkan kekhawatiran tentang inflasi.

Mengutip Reuters, laporan ketenagakerjaan dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Jumat (1/6/2018) menunjukkan upah naik dengan solid, memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga bulan ini. Laporan dengan tren meningkat ini juga menimbulkan ke khawatiran akan potensi ekonomi bisa overheat (terlalu panas).

"Secara keseluruhan, ekonomi AS terlihat kuat, "kata Paul Ashworth, Kepala Ekonom di Capital Economics di Toronto. "Pada kondisi sekarang ini, kami masih mengharapkan Fed menaikkan suku bunga tiga kali sajia tahun ini."

Nonfarm payrolls (NFP) bertambah sebanyak 223.000 pekerjaan bulan Mei karena cuaca hangat mendorong perekrutan pada sektor konstruksi. NFP merupakan indikator utama bagi AS. Data ini melaporkan jumlah upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja AS diluar pegawai pemerintah, pegawai dalam setiap rumah tangga, pegawai yang bekerja pada organisasi nirlaba dan pekerja atau buruh tani.

Data ketenagakerjaan AS juga menunjukkan adanya keuntungan besar dari sektor ritel dan liburan serta perhotelan. Sektor ini telah menciptakan tambahan lebih dari 15.000 lapangan kerja dibandingkan bulan Maret dan April.

Bulan April pun terjadi penurunan tingkat pengangguran ke level terendah sejak April 2000. Tingkat pengangguran Mei 2018 sama dengan yang diprediksi the pada akhir tahun ini.

Rata-rata penghasilan per jam naik delapan sen, atau 0,3 % bulan lalu setelah merayap naik 0,1% pada April. Ini meningkatkan pendapatan secara tahunan.

Laporan ketenagakerjaan yang kuat ditambahkan ke serangkaian data ekonomi yang optimis, termasuk belanja konsumen dan produksi industri, yang telah menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS yang kembali ke kecepatannya setelah mengalami perlambatan pada awal tahun.

Peningkatan didorong stimulus paket pemotongan pajak penghasilan US$ 1,5 triliun dan peningkatan belanja pemerintah. Tetapi Kecemasan dari perang dagang setelah Trump memberlakukan tarif pada impor baja dan aluminium dari Kanada, Meksiko dan Uni Eropa bisa berdampak negatif pada prospek ekonomi.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan NFP meningkat menjadi 188.000 pekerjaan bulan lalu dan tingkat pengangguran stabil di 3,9%.

Tingkat partisipasi angkatan kerja turun menjadi 62,7% bulan Mei dari 62,8% pada bulan April. Ini telah menurun selama tiga bulan berturut-turut.

Namun, pasar tenaga kerja semakin ketat. Ukuran pengangguran yang lebih luas, yang termasuk orang-orang yang ingin bekerja tetapi telah berhenti mencari dan mereka yang bekerja paruh waktu karena mereka tidak dapat menemukan pekerjaan penuh waktu, jatuh ke 7,6% pada bulan Mei padahal bulan April mencapai 7,8%. Angka ini terendah sejak Mei 2001.

Dengan pertumbuhan pekerjaan yang diperkirakan akan melambat karena para pengusaha berjuang untuk mencari pekerja yang berkualitas, para ekonom memperkirakan pertumbuhan upah akan meningkat secara signifikan.

Laporan Beige Book terbaru dari Fed menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja tetap ketat di seluruh negeri pada akhir April dan awal Mei. Ada kekurangan sopir truk, tenaga penjual, tukang kayu, ahli listrik, pelukis, dan profesional teknologi informasi, kata bank sentral dalam laporannya yang diterbitkan pada hari Rabu.
(roy) Next Article Ekonomi AS Bergerak Anomali, Bunga Acuan Bisa Naik Signifikan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular