Inflasi Eropa pada Mei Dekati Target 2%

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
31 May 2018 17:20
Inflasi Uni Eropa (UE) melompat ke posisi 1,9% di bulan Mei dibandingkan 1,2% sebulan sebelumnya.
Foto: Dok Reuters
Brussels, CNBC Indonesia - Inflasi Uni Eropa (UE) melonjak di bulan Mei akibat kenaikan harga minyak setelah Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir dengan Iran, AFP melaporkan.

Otoritas statistik Eropa, Eurostat, mengatakan inflasi di zona euro melompat ke posisi 1,9% pada Mei dibandingkan 1,2% bulan sebelumnya, menurut data yang diumumkan hari Kamis (31/5/2018).


Dengan demikian, indeks harga konsumen UE itu sesuai dengan target bank sentral Eropa, European Central Bank (ECB), namun masih di bawah 2%.

Para analis yakin penguatan inflasi itu akan menekan ECB untuk mengurangi program stimulusnya yang telah membuat biaya utang berbagai negara yang tergabung di dalamnya berada di level sangat rendah.

Hal ini, khususnya, sangat sensitif bagi Italia yang memiliki utang sangat tinggi. Italia saat ini sedang dilanda krisis politik dan sangat diuntungkan oleh program pembelian obligasi ECB itu.

Lonjakan inflasi Mei itu utama disebabkan oleh harga minyak yang naik tajam 6,1% dibandingkan 2,6% di April.


Harga minyak telah menyentuh level tertingginya dalam 3,5 tahun terakhir di tengah kecemasan akan terjadinya gangguan suplai akibat penarikan diri AS dari kesepakatan nuklir Iran serta kekacauan politik di Venezuela.

Eurostat juga menyebutkan angka pengangguran turun dari 8,6% menjadi 8,5% April yang merupakan level terendah dalam sembilan tahun.
(hps) Next Article Inflasi UE Turun Dalam, Bank Sentral Jadi Galau?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular