Inflasi Zona Euro Secara Tak Terduga Melambat di April

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
04 May 2018 06:53
Eurostat memperkirakan inflasi di 19 negara yang menggunakan euro adalah 1,2% secara tahunan (year-on-year/ yoy) di bulan April.
Foto: Dok Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi zona euro secara tak terduga turun pada bulan April karena kenaikan harga jasa melambat, berdasarkan data yang dirilis hari Kamis (3/5/2018). Hal ini memunculkan pertanyaan tentang rencana Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ ECB) untuk mulai menarik stimulus moneternya secara bertahap.

Kantor statistik Uni Eropa, Eurostat, memperkirakan inflasi di 19 negara yang menggunakan euro adalah 1,2% secara tahunan (year-on-year/ yoy) di bulan April.


Para ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan tingkat inflasi akan tetap seperti pada bulan Maret, yaitu 1,3%.

Bahkan jika inflasi tetap kurang dari target ECB yang mendekati 2%, para pembuat kebijakannya telah sejak lama memperdebatkan apakah skema stimulus dengan pembelian aset sebesar 2,55 triliun euro (US$3,06 triliun) oleh bank sentral akan dihentikan.

Dilansir dari CNBC International, keputusan tentang langkah tersebut kemungkinan akan dibicarakan pada bulan Juni atau Juli, atau paling lambat pada bulan September.

Harga makanan, alkohol dan tembakau, energi dan barang industri non-energi semuanya naik lebih tinggi dari tahun ke tahun dibandingkan Maret.

Namun, harga layanan hanya naik 1% dibandingkan dengan peningkatan 1,5% pada bulan Maret. Ukuran inflasi inti inflasi, yang juga dijadikan ECB sebagai panduan, juga di bawah ekspektasi.

Inflasi inti, yang tidak mengikutkan harga energi dan makanan yang tidak diolah, turun 1,1% secara tahunan di bulan April dari 1,3% di bulan Maret, dan di bawah proyeksi 1,2%.

Ukuran inflasi inti yang dilihat banyak ekonom pasar, yang juga mengecualikan harga alkohol dan tembakau, juga merosot ke 0,7% dari 1% di bulan Maret dan 0,9% yang diperkirakan ekonom.


Perkiraan Eurostat untuk bulan ini tidak termasuk perhitungan bulanan.

Secara terpisah pada hari Rabu, Eurostat melaporkan bahwa harga produsen di zona euro naik 0,1% pada bulan Maret dari Februari, dan naik 2,1% dari tahun ke tahun. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, harga energi naik paling tinggi.
(prm) Next Article Perlukah Mengkhawatirkan Perlambatan Ekonomi Euro Zone?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular