Sudah Ada Tanda-tanda Positif, IHSG Melompat Sedikit

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
28 May 2018 07:43
Perry Warjiyo yang mengedepankan stabilitas dan pertumbuhan (pro-stability dan pro-growth) saat pelantikan berhasil menenangkan investor di pasar saham.
Foto: detik.com
Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja bursa saham domestik pada perdagangan pekan lalu mulai menunjukkan tren positif. Dua hari terakhir perdagangan pekan lalu membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau dengan kenaikan yang cukup signifikan.

Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan tampaknya berhasil meyakinkan investor bahwa situasi ekonomi Indonesia baik-baik saja. Selain itu, pernyataan Gubernur baru BI, Perry Warjiyo, yang mengedepankan stabilitas dan pertumbuhan (pro-stability dan pro-growth) saat pelantikan berhasil menenangkan investor di pasar saham.

Apalagi, rencana bank sentral menggelar Rapat Dewan Gubernur insidentil pertengahan minggu ini dianggap sebagai sinyal BI akan melakukan penyesuaian lagi suku bunga acuan seperti yang diharapkan investor.

Pelemahan nilai tukar terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sudah mulai berkurang, meski pekan lalu sempat tembus ke level Rp 14.200/dolar AS.

Sementara itu, dari sisi eksternal penguatan dolar AS terhadap mata uang global tampaknya masih akan terjadi. Akan tetapi, tekanan dolar AS tersebut sudah mulai terbatas, apalagi kenaikan yield obligasi Negeri Paman Sam tersebut sudah melambat.

Faktor yang membuat pasar saham tidak berhenti bergejolak adalah sikap Presiden AS Donald Trump yang hingga kini belum jelas terhadap China dan Korea Utara.

Perang dagang antara AS dan China yang berujung pada tarik ulur penerapan tarif pada sejumlah produk impor belum bisa menghasilkan keputusan yang jelas. Artinya ketegangan antara masih berpotensi terjadi jika tak ada jalan keluar bagi kedua negara dalam menyelesaikan perang dagang tersebut.

Sementara itu, hubungan AS dengan Korea Utara masih terus turun naik. Setelah rencana kedua pemimpin bertemu di Singapura batal, kini AS kembali mengajukan rencana pertemuan ulang. Tentu saja ini akan menjadi perhatian investor pekan ini.

Hingga pekan lalu, sentimen-sentimen tersebutlah yang masih mempengaruhi kinerja IHSG. Secara mingguan, IHSG pekan lalu tercatat menguat 3,33% ke posisi 5.975,74 poin dari level 5.783,31 poin pada pekan sebelumnya.


Penguatan IHSG ditopang penguatan sembilan sektor, dari sepuluh sektor yang tercatat di BEI. Sektor aneka industri sebesar 8,88%, lalu sektor industri dasar 4,66%, dan sektor keuangan sebesar 3,93%.

Satunya sektor yang mengalami pelemahan sepanjang pekan lalu adalah sektor pertambangan yang terkoreksi 0,68%. Kinerja seluruh indeks terlampir di bawah ini.
Sudah Ada Tanda-tanda Positif, IHSG Melompat SedikitFoto: CNBC Indonesia/IDX

Rerata frekuensi transaksi harian saham selama sepekan naik 2,8% menjadi 408,38 ribu kali transaksi dari 397,24 ribu kali. Rerata nilai transaksi harian turun 6,01% menjadi Rp 8,29 triliun dari Rp 8,82 triliun sepekan sebelumnya dan volume transaksi harian di juga mengalami penurun 0,25% menjadi 8,99 miliar unit saham dari 9,01 miliar unit saham.

Investor asing mulai melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 867 miliar di sepanjang pekan ini walaupun secara tahunan investor asing masih tercatat mengakumulasi jual bersih senilai Rp 40,16 triliun.

Saham-saham dengan nilai transaksi tertinggi masih didominasi saham-saham bank. Selengkapnya terlampir di tabel di bawah ini.
Sudah Ada Tanda-tanda Positif, IHSG Melompat SedikitFoto: CNBC Indonesia/IDX

Lalu, saham-saham yang naik tinggi seperti biasa dibukukan oleh saham-saham lapis dua. Daftarnya 10 saham dengan kenaikan tertinggi ada di bawah ini.
Sudah Ada Tanda-tanda Positif, IHSG Melompat SedikitFoto: CNBC Indonesia/IDX

(hps/prm) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular