ZTE Minta AS Tangguhkan Sanksi Dagang

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
07 May 2018 13:16
Keputusan AS yang melarang perusahaannya menyuplai ZTE disebut membahayakan bisnis pabrikan smartphone China itu.
Foto: REUTERS/Sergio Perez
Beijing, CNBC Indonesia - Perusahaan pembuat ponsel asal China, ZTE Corp, dalam pengajuan ke bursa saham Shenzhen pada hari Minggu (7/5/2018) mengatakan telah mengajukan permohonan kepada Biro Industri dan Keamanan Departemen Perdagangan Amerika Serikat (Bureau of Industry and Security/ BIS) untuk menangguhkan larangan bisnis yang dikenakan AS baru-baru ini.

Bulan lalu Washington memberlakukan larangan pada perusahaan-perusahaan AS untuk menjual komponen dan perangkat lunak kepada ZTE selama tujuh tahun setelah menemukan fakta bahwa perusahaan telekomunikasi China tersebut melanggar sanksi AS terhadap Iran.


Pengajuan ke bursa oleh ZTE pada hari Minggu tersebut tidak memberikan rincian permintaannya atau kapan permintaan itu dibuat, tetapi perusahaan mengatakan telah memberikan materi tambahan atas permintaan BIS.

Dilansir dari Reuters, pekan lalu negosiator China yang mengadakan pembicaraan perdagangan dengan mitra AS di Beijing meminta Amerika Serikat untuk mendengarkan seruan ZTE, mempertimbangkan upaya perusahaan untuk meningkatkan kepatuhannya dan mengubah larangan tersebut.

Para pejabat AS mengatakan tindakan terhadap ZTE tidak terkait dengan kebijakan perdagangan, tetapi langkah itu telah dilihat oleh banyak orang di China sebagai bagian dari percekcokan perdagangan yang lebih luas antara dua ekonomi terbesar dunia itu.

Larangan penjualan ke ZTE, yang sangat bergantung pada impor chip AS, telah mengancam akan merusak bisnis ponsel pintar perusahaan China itu.


Ini juga menggarisbawahi ketergantungan China yang besar pada impor semikonduktor di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan AS. ZTE mengatakan larangan itu tidak dapat diterima dan mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
(prm) Next Article AS Larang Perusahaan Amerika Jualan ke Pabrikan China ZTE

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular