Internasional

Penjualan iPhone Lesu, Apple Kehilangan Rp 891 T dalam 3 Hari

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
25 April 2018 16:15
Saham Apple secara kumulatif turun 7,1% dalam tiga hari perdagangan hingga hari Senin (23/4/2018).
Foto: REUTERS/Ralph Orlowski
Jakarta, CNBC Indonesia - Proyeksi penjualan yang mengecewakan dari pemasok utama iPhone membuat investor makin khawatir akan prospek saham Apple dan hal ini dapat menandai kematian reli pasar saham yang belakangan ini dipicu oleh saham-saham sektor teknologi.

Saham Apple secara kumulatif turun 7,1% dalam tiga hari perdagangan hingga hari Senin (23/4/2018) dan membuat kapitalisasi pasarnya turun sampai US$63,9 miliar (sekitar Rp 891,4 triliun) selama periode tersebut. Pelemahan itu dipicu oleh proyeksi penjualan Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC) hari Kamis pekan lalu yang lebih rendah dari ekspektasi analis, dilansir dari CNBC International.


Perusahaan produsen semikonduktor terbesar di dunia dan pemasok chip utama untuk Apple tersebut mengumumkan perkiraan pendapatan kuartal II-2018 sebesar US$7,8 miliar-US$7,9 miliar atau lebih rendah dibandingkan perkiraan Wall Street yang sebesar US$8,8 miliar. Perusahaan itu menyebut rendahnya angka proyeksi disebabkan oleh lemahnya permintaan di sektor ponsel.

"Menjelang rilis laporan kuartal I-2018 pekan depan, pelaku pasar telah memasuki 'mode kepanikan penuh' karena berdasarkan pemasok komponen di Asia, penjualan iPhone pada kuartal kedua diprediksi akan berada di bawah ekspektasi," tulis analis GBH Insights Daniel Ives dalam risetnya hari Selasa (24/4/2018).

Seorang analis senior percaya bahwa proyeksi penjualan yang lemah dari TSMC merupakan indikasi dari kejatuhan sektor chip dan pasar saham.

"Peringatan TSM pada pagi ini nampaknya akan menekan saham produsen semikonduktor (SOX). SOX merupakan leading indicator untuk pasar saham dan telah menunjukkan performa yang baik dalam dua tahun terakhir," tulis Fred Hickey, editor High Tech Strategist, di media sosial pada hari Kamis (19/4/2018).

Tidak butuh waktu lama bagi perusahaan terkemuka Wall Street untuk secara signifikan menurunkan proyeksi penjualan iPhone. Sehari setelah paparan TSMC, Morgan Stanley menurunkan estimasi penjualan iPhone pada kuartal yang berakhr bulan Juni menjadi 34 juta, dari yang sebelumnya 40,5 juta. Angka tersebut juga lebih rendah dibandingkan rata-rata estimasi analis yang sebesar 43 juta unit.

"Kami memproyeksikan kinerja keuangan Apple untuk kuartal I akan sesuai ekspektasi, namun tetap waspada mengingat konsensus untuk kuartal II perlu diturunkan," kata analis Katy Huberty hari Jumat pekan lalu.

Pemasok penting Apple lainnya juga memaparkan proyeksi penjualan yang lemah untuk kuartal II. AMS, pemasok sensor optik asal Austria, mengatakan bahwa perusahaan memproyeksikan penjualan kuartal-II dalam rentang US$ 220 juta-250 juta, turun hampir 50% dari capaian kuartal pertama tahun ini.

"Kami tidak dapat membahas pelanggan tertentu, tetapi kami melihat bisnis yang jauh lebih lemah dari produsen ponsel pintar besar dan hal tersebut memiliki dampak yang besar bagi perusahaan kami," kata kepala hubungan investor AMS, Moritz Gmeiner, kepada Reuters.

Wall Street menyebut permintaan iPhone X yang lemah telah menyebabkan para pemasok membuat proyeksi penjualan yang mengecewakan. JPMorgan memprediksi pemasok semikonduktor lainnya akan melaporkan kinerja keuangan yang mengecewakan pada kuartal kedua.

"Proyeksi penjualan kuartal II dari TSMC dan AMS merupakan bukti dari menurunnya permintaan atas produk Apple, khususnya iPhone X," kata analis semikonduktor nirkabel, Bill Peterson dalam risetnya pada hari Selasa.


"Dengan demikian, kami percaya konsensus untuk pendapatan/laba per saham untuk kuartal II terlalu tinggi, dan kami menurunkan perkiraan kami untuk perusahaan semikonduktor nirkabel yang berada dalam cakupan riset kami."

Saat ini Mizuho Securities memperkirakan permintaan untuk model iPhone baru kelas atas akan jatuh pada paruh kedua tahun 2018.

Mizuho Securities pada hari Senin mengatakan kepada kliennya bahwa produksi iPhone diperkirakan akan menurun 2% secara tahunan pada paruh kedua tahun 2018, dengan penjualan model-model baru seperti iPhone 9 dan penerus iPhone X, diproyeksikan turun 15% secara tahunan.

Apple tidak segera menanggapi permintaan CNBC International untuk berkomentar.
(prm) Next Article Analis: Produksi iPhone X Mungkin Distop Tahun Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular