
PGN Rampung Akusisi Pertagas di Agustus, Begini Opsinya
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
16 April 2018 16:48

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk menyebut akan ada beberapa metode akuisisi atas PT Pertagas, sebagai proses kelanjutan pembentukan holding BUMN migas.
Direktur Komersial PGN Danny Praditya menyebut bisa saja dalam peralihan Pertagas ke PGN, dilakukan pembelian tidak dengan uang cash. "Bisa pinjaman, bisa aset swap (pertukaran), bisa segala macam," kata Danny di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (16/4/2018).
Swap aset yang disebut Danny, dicontohkan dengan peralihan aset sektor hulu PGN yang ditukarkan dengan aset Pertagas. Sebab, pada akhirnya anak usaha PGN di sektor hulu akan masuk ke subsektor hulu di PT Pertamina (Persero). Hal itu masih belum ditentukan karena belum adanya nilai valuasi atas Pertagas.
Ketua Tim Implementasi pembentukan holding BUMN migas, Nicke Widyawati, mengatakan dalam waktu empat bulan proses peralihan Pertagas ke PGN bisa rampung. Adapun penghitungan empat bulan dimulai dari terbentuknya holding, ykni 11 April 2018.
"Sebelum mekanisme, kan valuasi dulu. Untuk memastikan juga PGN cash flow-nya tidak bermasalah gara-gara itu [akuisisi]," kata Nicke ketika ditemui di Gedung DPR RI.
Terkait pembentukan subholding lain, lanjut Nicke, belum ada perkembangan signifikan. Saat ini, pijakan utama pembentukan subholding lain adalah roadmap Pertamina untuk jangka waktu 30 tahun ke depan. "Menunggu roadmap 30 tahun bertama final dulu," ujar Nicke.
(gus/gus) Next Article Akuisisi Pertagas, PGN Bayar Separuh Dulu Tahun Ini
Direktur Komersial PGN Danny Praditya menyebut bisa saja dalam peralihan Pertagas ke PGN, dilakukan pembelian tidak dengan uang cash. "Bisa pinjaman, bisa aset swap (pertukaran), bisa segala macam," kata Danny di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (16/4/2018).
Ketua Tim Implementasi pembentukan holding BUMN migas, Nicke Widyawati, mengatakan dalam waktu empat bulan proses peralihan Pertagas ke PGN bisa rampung. Adapun penghitungan empat bulan dimulai dari terbentuknya holding, ykni 11 April 2018.
"Sebelum mekanisme, kan valuasi dulu. Untuk memastikan juga PGN cash flow-nya tidak bermasalah gara-gara itu [akuisisi]," kata Nicke ketika ditemui di Gedung DPR RI.
Terkait pembentukan subholding lain, lanjut Nicke, belum ada perkembangan signifikan. Saat ini, pijakan utama pembentukan subholding lain adalah roadmap Pertamina untuk jangka waktu 30 tahun ke depan. "Menunggu roadmap 30 tahun bertama final dulu," ujar Nicke.
(gus/gus) Next Article Akuisisi Pertagas, PGN Bayar Separuh Dulu Tahun Ini
Most Popular