
Powell: Perang Dagang Bisa Mempengaruhi Inflasi AS
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
07 April 2018 07:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell punya sikap berbeda terkait perang dagang dengan China. Powell cenderung menentang pertempuran tarif dalam perang dagang yang sudah terlalu jauh yang bisa mempengaruhi inflasi dan menjadi perhatian di sektor bisnis.
"Masih terlalu dini untuk mengatakan kalau efek dari kemungkinan perang dagang antara Amerika Serikat dan China akan mempengaruhi prospek ekonomi,"ujar Jerome seperti dilansir dari CNBC.com, Sabtu (7/4/2018).
Dia menambahkan, apabila situasi meningkat, hal tersebut baru mempengaruhi inflasi.
"(Pengenaan) Tarif bisa menaikkan harga, tetapi sekali lagi terlalu dini untuk mengatakan apakah itu akan menjadi sesuatu yang terjadi atau tidak," kata Powell.
Di sisi lain, pelaku bisnis mengungkapkan kekhawatirannya akan efek lanjutan dari perang dagang. Presiden Donald Trump mengatakan, pihak administrasi sedang mencari tahu apakah tarif US$ 100 miliar akan sesuai untuk melawan barang-barang dari China.
"Kami mendengar banyak pemimpin bisnis mengatakan bahwa perubahan kebijakan dagang telah menimbulkan sedikit risiko terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua,"kata Powell.
(hps) Next Article Tunggu Rilis PDB IHSG Dibuka dari Zona Hijau, Sudah Price In?
"Masih terlalu dini untuk mengatakan kalau efek dari kemungkinan perang dagang antara Amerika Serikat dan China akan mempengaruhi prospek ekonomi,"ujar Jerome seperti dilansir dari CNBC.com, Sabtu (7/4/2018).
Dia menambahkan, apabila situasi meningkat, hal tersebut baru mempengaruhi inflasi.
Di sisi lain, pelaku bisnis mengungkapkan kekhawatirannya akan efek lanjutan dari perang dagang. Presiden Donald Trump mengatakan, pihak administrasi sedang mencari tahu apakah tarif US$ 100 miliar akan sesuai untuk melawan barang-barang dari China.
"Kami mendengar banyak pemimpin bisnis mengatakan bahwa perubahan kebijakan dagang telah menimbulkan sedikit risiko terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua,"kata Powell.
(hps) Next Article Tunggu Rilis PDB IHSG Dibuka dari Zona Hijau, Sudah Price In?
Most Popular