
Internasional
CEO Allianz: Pasar Saham Akan Terkoreksi 'Lebih Parah'
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
26 March 2018 17:27

Beijing, CNBC Indonesia - Pucuk pimpinan Allianz memperkirakan pasar saham akan terkoreksi 'lebih parah'.
"Pasar-pasar ekuitas telah melambung untuk waktu yang lama dan valuasi telah sangat tinggi, lebih tinggi daripada nilai fundamental yang dapat Anda perhitungkan," ujar CEO Allianz Oliver Bate kepada CNBC international hari Sabtu (24/3/2018) di sela-sela China Development Forum di Beijing.
"Pasar mulai bergejolak dan kita akan melihat penurunan yang lebih parah dalam jangka menengah sampai jangka panjang," ujarnya.
Walaupun belum dapat menentukan kapan hal tersebut benar-benar akan terjadi, Bate menambahkan bahwa perusahaan jasa keuangan yang berbasis di Munich tersebut percaya para investor telah salah dalam menilai risiko yang ada di pasar.
Sebelumnya, Bate telah memperingatkan mengenai risiko yang menanti di pasar. Pada bulan Januari, pimpinan Allianz itu mengatakan kepada CNBC bahwa 'jelas sekali' koreksi di pasar akan terjadi.
Beberapa minggu setelahnya, yaitu pada bulan Februari, beberapa pasar saham di Amerika Serikat (AS) mencatatkan penurunan lebih dari 10% dari rekor tertingginya, dengan indeks saham global dan bursa besar AS bergerak ke wilayah terkoreksi.
Sementara itu, kekhawatiran mengenai perang dagang akibat tindakan pemerintah AS yang menerapkan tarif sampai US$60 miliar (Rp 826 triliun) terhadap barang impor dari China juga tidak membuat keadaan jadi makin baik.
Beijing telah mengajukan sebuah daftar berisi 128 produk AS bernilai sekitar US$3 miliar pada tahun 2017 yang kemungkinan akan dikenai tarif sebagai balasan atas penetapan tarif impor 25% untuk baja dan 10% untuk aluminium oleh AS.
"Hal ini jelas tidak membantu menstabilkan pasar," ujar Bate.
Kekhawatiran investor terkait perang dagang menyebabkan Dow Jones Industrial Index ditutup melemah pada hari Jumat (23/3/2018). Pasar Asia dan Eropa juga mencatatkan penurunan pekan lalu akibat dihantui kecemasan kemungkinan memanasnya perselisihan dagang.
(prm) Next Article Surplus Dagang dengan AS Anjlok, China Resesi?
"Pasar-pasar ekuitas telah melambung untuk waktu yang lama dan valuasi telah sangat tinggi, lebih tinggi daripada nilai fundamental yang dapat Anda perhitungkan," ujar CEO Allianz Oliver Bate kepada CNBC international hari Sabtu (24/3/2018) di sela-sela China Development Forum di Beijing.
"Pasar mulai bergejolak dan kita akan melihat penurunan yang lebih parah dalam jangka menengah sampai jangka panjang," ujarnya.
Sebelumnya, Bate telah memperingatkan mengenai risiko yang menanti di pasar. Pada bulan Januari, pimpinan Allianz itu mengatakan kepada CNBC bahwa 'jelas sekali' koreksi di pasar akan terjadi.
Beberapa minggu setelahnya, yaitu pada bulan Februari, beberapa pasar saham di Amerika Serikat (AS) mencatatkan penurunan lebih dari 10% dari rekor tertingginya, dengan indeks saham global dan bursa besar AS bergerak ke wilayah terkoreksi.
Sementara itu, kekhawatiran mengenai perang dagang akibat tindakan pemerintah AS yang menerapkan tarif sampai US$60 miliar (Rp 826 triliun) terhadap barang impor dari China juga tidak membuat keadaan jadi makin baik.
Beijing telah mengajukan sebuah daftar berisi 128 produk AS bernilai sekitar US$3 miliar pada tahun 2017 yang kemungkinan akan dikenai tarif sebagai balasan atas penetapan tarif impor 25% untuk baja dan 10% untuk aluminium oleh AS.
"Hal ini jelas tidak membantu menstabilkan pasar," ujar Bate.
Kekhawatiran investor terkait perang dagang menyebabkan Dow Jones Industrial Index ditutup melemah pada hari Jumat (23/3/2018). Pasar Asia dan Eropa juga mencatatkan penurunan pekan lalu akibat dihantui kecemasan kemungkinan memanasnya perselisihan dagang.
(prm) Next Article Surplus Dagang dengan AS Anjlok, China Resesi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular