Internasional

Tunda Debut Global, Saudi Aramco Akan IPO di Arab

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
20 March 2018 17:29
Saudi Aramco dikabarkan menunda rencana IPO di bursa global dan memilih melantai di bursa lokal Arab.
Foto: REUTERS/Hamad I Mohammed
Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa minyak milik pemerintah Arab Saudi, Aramco, yang merupakan perusahaan minyak terbesar di dunia, mundur dari rencananya melantai di bursa internasional.

Aramco diperkirakan akan melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) di pasar saham domestik Arab Saudi paruh kedua tahun ini. Namun, IPO internasional dipastikan ditunda, kata beberapa sumber kepada CNBC International.


Sebelumnya, IPO Saudi Aramco yang rencananya dilaksanakan di bursa New York atau London diperkirakan akan menjadi penawaran perdana saham terbesar yang pernah ada. Namun, rencana tersebut tertunda karena Aramco belum memenuhi persyaratan untuk IPO internasional.

Saat ini, tidak ada renana untuk melakukan pencatatan saham di bursa internasional, namun sumber-sumber itu mengatakan Aramco tetap berharap dapat bisa melantai di bursa internasional tahun depan.

"Perusahaan terus meninjau opsi untuk listing tersebut," ujar perwakilan Saudi Aramco dalam sebuah pernyataan setelah berita tersebut pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal.

"Sebagai tambahan atas penawaran saham di Tadawul, bursa lokal, berbagai rencana penawaran internasional masih terus ditinjau. Perusahaan tidak akan memberikan komentar terkait proses IPO."

Sumber mengatakan nilai penawaran Aramco akan jauh lebih kecil daripada yang diperkirakan di pasar internasional, dan seorang investor Asia diperkirakan akan ikut berpartisipasi.

Aramco dikabarkan menerima investasi besar dari sovereign wealth fund asal China, namun pemerintah Arab tidak pernah mengkonfirmasi hal itu.

IPO internasional Aramco dipandang sebagai inti dari upaya Putra Mahkota Kerajaan, Mohammed bin Salman yang berkuasa, untuk membentuk kembali ekonomi Saudi dan mengurangi ketergantungan negara itu terhadap minyak.

Pemerintah memandang menilai Aramco pada nllai valuasi US$1 triliun sampai US$2 triliun adalah sebuah pengembangan terhadap dana investasi publik kerajaan.

Rebound harga minyak setelah turun tajam pada tahun 2014 agaknya mempengaruhi perlunya IPO sebesar tersebut, kata beberapa sumber kepada Wall Street Journal.

Salah satu faktor penentu untuk melakukan penawaran perdana secara lokal adalah karena pada bulan Juni lalu status pasar Arab Saudi dinyatakan membaik oleh perusahaan indeks MSCI. Hal itu diperkirakan bisa menarik modal asing masuk ke pasar lokal tahun depan, karena pengelola dana global telah memasukkan Arab Saudi ke dalam daftar investasinya.


Namun tetap saja nilai kapitalisasi pasar bursa saham Arab secara keseluruhan masih berada di bawah US$500 miliar.

Awal tahun ini, CEO Saudi Aramco Amin Nasser mengatakan kepada CNBC, perusahaannya siap untuk go public, namun menunggu satu-satunya pemegang sahamnya, pemerintah Saudi, untuk memutuskan tempat listing internasional itu.
(prm) Next Article Bursa Arab Harapkan Dana Asing untuk Bantu IPO Aramco

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular