Internasional

IPO Saudi Aramco Tertunda Lagi karena Masalah Valuasi

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
12 March 2018 11:09
Pemerintah Arab Saudi mengincar valuasi IPO Saudi Aramco senilai US$2 triliun atau Rp 27.530 triliun.
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Penawaran umum saham perdana (initial public offering/ IPO) Saudi Aramco, perusahaan minyak terbesar di Arab Saudi, yang sudah lama ditunggu-tunggu bisa jadi tertunda lagi sampai awal tahun 2019.

Kabar tersebut diberitakan oleh Financial Times (FT) dengan mengutip pernyataan resmi pemerintah Inggris tentang rencana itu, CNBC International melaporkan hari Senin (12/3/2018).

Saudi Aramco diprediksi akan melantai di bursa tahun ini dan berpotensi menjadi IPO terbesar dalam sejarah. Namun, FT menyatakan pihak yang memproses IPO itu berupaya keras untuk mencapai valuasi senilai US$2 triliun (Rp 27.530 triliun) yang diincar Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.

Pekan lalu, Bloomberg melaporkan bahwa Menteri Energi Arab Saudi juga mengisyaratkan penundaan ini.


Jika benar terjadi, penundaan ini akan jadi kemunduran bagi usaha negara produsen minyak terbesar di dunia itu untuk memperbaiki perekonomiannya. Pasalnya, IPO Aramco dipandang sebagai roda penggerak strategi diversifikasi ekonomi Arab.

Menurut FT, orang-orang yang menerima arahan tentang negosiasi mengatakan London adalah calon kuat bagi bursa tempat pencatatan saham ini. Persaingan tempat pencatatan saham Aramco selama ini berlangsung ketat antara bursa saham New York dan London.
(prm) Next Article Tunda Debut Global, Saudi Aramco Akan IPO di Arab

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular