Menakar Kenaikan Harga Komoditas pada 2018

Raditya Hanung, CNBC Indonesia
07 February 2018 10:49
Mendongkrak Produksi 2018
Foto: Reuters

National Australia Bank (NAB) memprediksi ketersediaan konsentrat tembaga berkualitas baik akan mendongkrak produksi pada 2018. Akan tetapi, peningkatan produksi juga akan terbatas seiring dengan larangan China untuk mengimpor tembaga setengah jadi. 

Dari sisi permintaan, pertumbuhan permintaan diperkirakan tidak akan secepat pada tahun 2017 dan lebih cenderung stabil. Hal ini didorong oleh proyeksi pertumbuhan sektor real estate China yang tumbuh melambat pada tahun ini. Secara keseluruhan, NAB memprediksi adanya defisit di pasar nikel dalam skala kecil, dengan harga si “logam merah” pada 2018 akan berada di harga rata-rata US$ 6.645/mt.

Sementara itu, harga emas meningkat 2,08% ytd hingga penutupan tanggal 5 Februari ke level US$ 1336,5/t oz. (vs US$ 1309,3 pada 29 Desember 2017). Sepanjang tahun 2017, harga emas memang sudah meningkat dalam kisaran 13,68% YTD

Menakar Kenaikan Harga Komoditas pada 2018Foto: CNBC Indonesia


Peningkatan harga emas sejak tahun lalu memang didorong oleh permintaan investasi seiring dengan melemahnya dolar AS dan meningkatnya tensi geopolitik antara AS dan Korea Utara. Sebagai catatan, indeks dollar telah melemah 10,43% sepanjang tahun 2017. 

Mendekati akhir tahun 2017, harga emas agak terkontraksi dan bergerak volatil seiring ekspektasi pengetatan kebijakan moneter AS, termasuk meningkatnya suku bunga acuan AS. Suku bunga yang tinggi akan memberikan tendensi bagi penurunan investasi di aset emas.

Pada tahun ini, saat indeks saham melemah, investor nampaknya lebih memilih emas pada bursa komoditas, dibandingkan minyak bumi. Hal ini disebabkan oleh koreksi harga si emas hitam yang agak searah dengan pelemahan bursa saham pada tahun ini. 

Melimpahnya pasokan membuat secara fundamental tidak ada pendukung bagi kenaikan harga minyak. Produksi minyak AS naik hampir 18% sejak pertengahan 2016 ke level 10 juta barel/hari. Angka ini melampaui produksi minyak Arab Saudi. 

Di sisi lain, salah satu faktor yang menahan kenaikan harga emas di tahun 2017 adalah menurunnya permintaan emas secara fisik. Sebagai contoh, permintaan perhiasan di China pada tahun lalu cenderung mengalami penurunan, setelah adanya perubahan selera dan pola konsumsi dari konsumen berusia muda. 

(hps)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular