
Menakar Kenaikan Harga Komoditas pada 2018

Sebagai upaya pemerintah untuk menggenjot hilirisasi industri, Indonesia juga sempat menggalakkan larangan untuk mengekspor bijih nikel berkadar rendah, sehingga mempengaruhi berkurangnya pasokan. Akan tetapi, pada awal tahun 2017, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melonggarkan larangan tersebut sehingga mendorong penurunan harga secara global.
Dari sisi permintaan, pengembangan mobil listrik dapat menyuntikkan sentimen positif yang mampu mengerek harga nikel. Namun demikian, permintaan nikel untuk baterai mobil listrik masih relatif rendah dan belum bisa berpengaruh secara fundamental.
![]() |
Meskipun sejumlah negara telah menerbitkan serangkaian kebijakan untuk mempromosikan mobil listrik, nampaknya transisi dari mobil konvensional berbahan bakar fosil ke mobil listrik masih memerlukan tahapan yang cukup panjang.
NAB memproyeksikan surplus pada pasar nikel di tahun 2018 dengan diikuti oleh penurunan harga, meskipun harga nikel akan cenderung kembali bergerak volatil.
Pasar tembaga tahun 2017 mampu melebihi ekpektasi pada tahun 2017 seiring dengan menguatnya permintaan dan disrupsi yang terjadi dari sisi pasokan. Sepanjang tahun 2017, harga tembaga telah meningkat hingga 30,92% year to date, mencapai US$ 7.247/mt pada 29 Desember 2017. Capaian ini melampaui konsensus bahwa harga tembaga akan turun ke level US$ 5.191/mt.
Sepanjang 2017, permintaan tembaga, khususnya dari negeri China, ternyata lebih tinggi daripada ekspektasi. Pasar perumahan dan bangunan di China yang tumbuh baik serta kuatnya pertumbuhan ekonomi global, mampu menghembuskan energi positif bagi permintaan tembaga. Mengutip Reuters, impor tembaga telah meningkat 23,7% YoY ke level 470.000 ton pada periode November 2017.
Sementara itu, pelemahan pasokan juga mewarnai kenaikan harga tembaga tahun lalu. Tercatat, dua tambang besar di dunia, yakni Escondida di Chili dan Grasberg di Indonesia mengurangi pasokannya pada awal tahun lalu.
Disrupsi yang terjadi di Grasberg sendiri menyusul ketatnya negosiasi antara PT. Freeport Indonesia dengan pemerintah Indonesia perihal divestasi saham dan kewajiban pembangunan smelter. Di beberapa negara, juga terjadi pemotongan produksi tembaga seiring dengan menurunnya kualitas bijih dan faktor cuaca.