Alasan Di Balik Proses Mergernya BTPN dan SMBCI

Donald Banjarnahor & Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
29 January 2018 13:27
Konsolidasi ini akan membuat BTPN semakin lebih besar.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) baru saja menyampaikan proses rencana penggabungan atau merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI). Apa yang menjadi pertimbangan pemegang saham untuk melakukan penggabungan dua entitas yang masing-masing sudah berdiri ini?

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bank BTPN Anika Faisal mengatakan, ide besar dari regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah bagaimana konsolidasi dilakukan oleh para pemilik bank-bank besar. Sehingga, integrasi dari bank-bank yang mempunyai pemegang saham atau pemilik modal yang sama merupakan dukungan terhadap ide besar OJK tersebut.

"Grand idea kan memang konsolodasi jasa keuangan jadi agenda. Semakin ke sini kan bicara integrated governance. Pengawasan terpadu oleh OJK. Kita ini mendukung program pemerintah dan regulator untuk konsolidasi," jelas Anika saat ditemui di bilangan SCBD, Senin (29/1/2018).

Dengan proses konsolidasi tersebut, Anika menambahkan, BTPN dan SMBCI akan menjadi lebih besar. Sehingga modal inti-pun nantinya akan bertambah.

"Maka, kita akan lebih siap berkompetisi di pasar dengan skala yang lebih besar. BTPN lebih ke retail banking dan SMBCI lebih ke corporate banking sehingga akan sering melengkapi," jelas Anika.

Nasib Karyawan

Satu hal yang ditakuti sebuah proses penggabungan dua entitas adalah pengurangan karyawan atau PHK. Pada kesempatan yang sama, Anika menegaskan hal tersebut kecil kemungkinannya terjadi.

"Kalau lihat bisnisnya kan tidak overlap. Sehingga sangat minimal terjadi (pengurangan karyawan). Karena BTPN kan bisnisnya berbeda dengan SMBCI. Justru nanti akan saling melengkapi," ungkapnya.

Direktur BTPN, Arief Harris Tandjung menjelaskan proses merger ini nantinya akan meningkatkan equity atau modal dari perusahaan. Sehingga nantinya BTPN-SMBCI akan lebih ekspansif.

"Ini adalah merger. Ini dua perusahaan jadi satu. Nanti ada perhitungan ulang valuasi lagi. Neracanya digabungkan. BTPN equitynya Rp 16.8 triliub posisi 2017. Kalau nanti merger selesai maka equity kita bisa Rp 27-28 triliun," tegas Arief.
(roy/roy) Next Article BTPN dan SMBCI Merger, Modal Naik jadi Rp 27 T - Rp 28 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular