
Finlandia Bukan Cuma Nokia, Tapi Juga Sepakbola!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertandingan Piala Eropa atau Euro 2020 antara Denmark melawan Finlandia melahirkan sejumlah peristiwa dramatis. Pertama adalah kolapsnya playmaker Denmark, Christian Eriksen, jelang babak pertama.
Tragedi ini memaksa pertandingan ditunda beberapa saat, menunggu perkembangan kesehatan Eriksen. Syukurlah, nyawa Eriksen bisa tertolong dan kondisi gelandang Inter Milan (Italia) ini semakin membaik. Derbi Skandinavia pun bisa dilanjutkan.
Finlandia akhinya keluar menjadi pemenang dengan skor tipis 0-1 di pertandingan yang dihelat di Kopenhagen (Denmark) tersebut. Gol kemenangan Finlandia dibikin oleh Joel Pohjanpalo.
Gol ini menjadi spesial karena menjadi yang pertama bagi Finlandia di kejuaraan sepakbola antar-negara. Ya, Euro 2020 adalah partisipasi perdana Finlandia di turnamen sepakbola Benua Biru.
Di level Piala Dunia, Finlandia belum pernah lolos ke putaran final. Kalau UEFA Nations League yang aneh itu tidak usah dihitung lah...
Well, sepakbola memang bukan olahraga favorit di sana. Mayoritas iklim di Finlandia adalah subartik dengan suhu rata-rata 5-7,5 derajat celcius di daerah barat daya dan 0 hingga -4 derajat celcius di timur laut. Dengan kondisi alam yang begini rupa, wajar jika hoki es menjadi olahraga yang paling digemari.
Pada masa lalu, Finlandia sempat punya sejumlah pemain kelas wahid. Pada era 1990-an ada nama Jari Litmanen yang berperan sentral dalam membawa Ajax Amsterdam (Belanda) menjadi juara Liga Champions Eropa musim 1994/1995.
Kemudian pada awal 2000-an giliran Sami Hyypia yang berjaya. Bek tengah tangguh itu adalah bagian integral di tim Liverpool (Inggris) yang meraih treble winners musim 2000/2001.
Bahkan Hyypia didapuk menjadi wakil kapten jika Jamie Redknapp berhalangan. Redknapp yang kerap melipir karena cedera membuat Hyypia adalah kapten de facto Si Merah, sebelum kemunculan Steven Gerrard. Di Liverpool, Hyypia dan Litmanen sempat main bareng karena yang disebut terakhir berada di Merseyside selama 1,5 musim.
Saat Litmanen dan Hyypia bergelimang gelar di level klub, tidak demikian di tim nasional. Mereka berdua gagal mengantar Huuhkajat (julukan tim nasional Finlandia) ke putaran final Piala Eropa dan Piala Dunia.
Kini, di Euro 2020, praktis Finlandia tidak punya bintang yang menonjol macam Litmanen dan Hyypia. Bagi penggemar Liga Primer Inggris, mungkin kenal dengan Teemu Pukki, penyerang Norwich City yang namanya lumayan tenar pada musim 2019/2020 (no Pukki no party, ingat?). Selebihnya, tidak ada nama yang agak akrab di telinga.
Meski begitu, anak asuh Manajer Markku Kanerva berhasil mencetak sejarah. Meski dalam suasana yang penuh keprihatinan, Finlandia berhasil menang dalam laga pertama mereka di turnamen antar-negara. Sebuah awal yang manis, dan siapa tahu bakal terus berlanjut.
Halaman Selanjutnya --> Finlandia Pernah Jadi Raja Dunia
Finlandia memang tidak terkenal dalam urusan sepakbola. Namun di bidang lain, negara ini pernah menjadi raja. Tepatnya di bidang telekomunikasi.
Siapa yang tidak kenal Nokia. Perusahaan telekomunikasi asal Finlandia ini adalah mantan penguasa sektor telekomunikasi dunia. Pada masa jayanya, ponsel bikinan Nokia adalah yang nomor satu.
Pada dasawarsa 2000-an, Nokia menguasai pasar ponsel dunia dengan pangsa sekitar 30%. Awal milenium baru menjadi masa keemasan Nokia dengan ponsel ikonik 3310.Di Indonesia, ponsel ini punya julukan 'hape sejuta umat'. Kala itu, malu rasanya kalau tidak pakai Nokia 3310...
Memasuki dekade 2010-an, pesaing tangguh mulai bermunculan. Awalnya Blackberry, kemudian datang oleh Samsung dan Apple. Kehadiran para kompetitor ini membuat Nokia goyah.
Pada 2010, pendapatan Nokia masih bisa berada di EUR 101,29 miliar. Selepas itu, pendapatan belum pernah lagi berada di atas EUR 100 juta. Tahun lalu, Nokia membukukan pendapatan EUR 52,07 miliar.
Meski tidak lagi menjadi raja ponsel, tetapi Nokia belum mati. Nokia masih merilis ponsel pintar dengan basis sistem operasi Android (Symbian, apa itu Symbian?). Namun memang sangat kentara bahwa Nokia yang sekarang berbeda dengan dulu.
Mengutip catatan Counterpoint, penjualan ponsel pintar Nokia pada 2020 adalah 8 juta unit. Ini membuat Nokia bahkan tidak masuk jajaran 10 besar karena hanya berada di peringkat 15.
Masa jaya Nokia di pasar ponsel dunia memang sudah berakhir. Namun siapa tahu nama Finlandia akan kembali dikenal bukan dari bidang teknologi melainkan dari sepakbola.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kans Italia Juara Euro 2020 Kini 51%, Campione d'Europa?