
Ajax, Balai Latihan Kerja yang Luar Biasa
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
19 April 2019 11:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Ajax Amsterdam adalah klub legendaris. Johan Cruyff, Marco van Basten, Dennis Bergkamp, sampai Wesley Sneijder besar di klub ibukota Negeri Belanda.
Di Negeri Kincir Angin, Ajax adalah satu dari tiga klub tersukses selain PSV Eindhoven dan Feyenoord Rotterdam. Ajax mengoleksi 33 gelar juara Liga Belanda, mengungguli PSV (24) dan Feyenoord (15).
Ajax juga menjadi klub Belanda tersukses di level Eropa. De Amsterdammers empat kali menjadi juara Piala/Liga Champions Eropa, sekali Piala Winners, sekali Piala UEFA, dua kali Piala Super Eropa, dan dua kali Piala Interkontinental.
Kali terakhir Ajax menjadi juara Eropa adalah pada musim 1994/1995. Di bawah asuhan pelatih legendaris Louis van Gaal, Ajax menjelma menjadi tim super yang diisi pemain kelas wahid dari kiper sampai penyerang.
Edwin van der Sar, Danny Blind, Frank de Boer, Marc Overmars, Ronald de Boer, Finidi George, Jari Litmanen, Michael Reiziger, Edgar Davids, Clarence Seedorf, sampai Patrick Kluivert. Orang-orang luar biasa ini bermain bersama di di satu tim. Tidak heran kalau mereka menjadi yang terbaik di Benua Biru.
Namun, tim super itu kemudian terpecah-belah. Apa mau dikata, bakat-bakat itu menarik minat klub besar Eropa dan manajemen Ajax pun tidak mampu menolak kala berhadapan dengan fulus yang berjibun.
De Boer bersaudara, Reiziger, Kluivert, dan Litmanen mengikuti jejak Van Gaal yang menyeberang ke Barcelona (Spanyol). Tim Barcelona yang dibangun Van Gaal sampai-sampai mendapat julukan Barcajax.
Lalu Finidi juga hijrah ke Spanyol dengan bergabung ke Real Betis. Seedorf dan Davids berkelana ke Italia, masing-masing menuju Sampdoria dan AC Milan. Sementara Overmars menuju ibukota Inggris, merapat ke Arsenal.
Sejak saat itu, Ajax dikenal layaknya Balai Latihan Kerja (BLK). Bakat-bakat terbaik diasah, dan setelah 'jadi' siap ditebus oleh klub-klub mapan dengan biaya selangit.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Di Negeri Kincir Angin, Ajax adalah satu dari tiga klub tersukses selain PSV Eindhoven dan Feyenoord Rotterdam. Ajax mengoleksi 33 gelar juara Liga Belanda, mengungguli PSV (24) dan Feyenoord (15).
Ajax juga menjadi klub Belanda tersukses di level Eropa. De Amsterdammers empat kali menjadi juara Piala/Liga Champions Eropa, sekali Piala Winners, sekali Piala UEFA, dua kali Piala Super Eropa, dan dua kali Piala Interkontinental.
Edwin van der Sar, Danny Blind, Frank de Boer, Marc Overmars, Ronald de Boer, Finidi George, Jari Litmanen, Michael Reiziger, Edgar Davids, Clarence Seedorf, sampai Patrick Kluivert. Orang-orang luar biasa ini bermain bersama di di satu tim. Tidak heran kalau mereka menjadi yang terbaik di Benua Biru.
Namun, tim super itu kemudian terpecah-belah. Apa mau dikata, bakat-bakat itu menarik minat klub besar Eropa dan manajemen Ajax pun tidak mampu menolak kala berhadapan dengan fulus yang berjibun.
De Boer bersaudara, Reiziger, Kluivert, dan Litmanen mengikuti jejak Van Gaal yang menyeberang ke Barcelona (Spanyol). Tim Barcelona yang dibangun Van Gaal sampai-sampai mendapat julukan Barcajax.
Lalu Finidi juga hijrah ke Spanyol dengan bergabung ke Real Betis. Seedorf dan Davids berkelana ke Italia, masing-masing menuju Sampdoria dan AC Milan. Sementara Overmars menuju ibukota Inggris, merapat ke Arsenal.
Sejak saat itu, Ajax dikenal layaknya Balai Latihan Kerja (BLK). Bakat-bakat terbaik diasah, dan setelah 'jadi' siap ditebus oleh klub-klub mapan dengan biaya selangit.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Next Page
Dulu Ibra, Sekarang De Ligt
Pages
Most Popular