Akibat Corona, Aktor 'Harold & Kumar' Ungkap Rasisme di AS
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
27 April 2020 12:40
Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak hanya menimbulkan kepanikan, wabah virus corona (COVID-19) ternyata juga memicu reaksi yang berlebihan dan penilaian rasis kepada orang-orang Asia. Hal ini juga dirasakan bintang Harold & Kumar, John Cho.
Ia mengungkapkan bahwa ras Asia dianggap sebagai pembawa virus corona. Tak jarang, orang berwajah Asia mendapatkan diskriminasi.
"Saya menelepon orang tua saya beberapa malam yang lalu untuk memberitahu mereka agar berhati-hati ketika keluar dari rumah," kata John Co dikutip dari AsiaOne.
"Karena mereka mungkin menjadi target pelecehan verbal atau bahkan fisik. Rasanya aneh. Peran kami terbalik."
Dia menambahkan bahwa fakta virus corona yang tampaknya berasal dari China telah melahirkan banyak kebencian anti-Asia. Bahkan, ia mengklaim, Asia-Amerika lain merasakan hal yang sama.
"Teman-teman berbagi kisah di akun mereka dan mengedarkan artikel di Facebook, dengan di akhiri kata tetap aman," ungkap dia.
John percaya orang Amerika-Asia sekarang dibuat merasa seperti orang asing di negara mereka sendiri. Keberadaan Asia-Amerika, kata dia, sekarang "bersyarat".
"Orang Asia-Amerika sedang mengalami momen seperti itu sekarang. Pandemi ini mengingatkan kita bahwa kepemilikan kita bersyarat. Satu saat kita adalah orang Amerika, selanjutnya kita semua adalah orang asing, yang membawa virus itu di sini," katanya.

Karena itu, kata dia, sangat penting untuk bersatu di tengah pandemi. Dia juga menyerukan kepada publik untuk berbicara tentang anti diskriminasi.
"Jika Anda melihatnya di jalan, katakan sesuatu. Jika Anda mendengarnya di tempat kerja, katakan sesuatu. Jika Anda merasakannya di keluarga Anda, katakan sesuatu," kata dia.
Aktor berusia 47 tahun itu memiliki darah Korea dan lahir di Seoul. Namun telah menetap di AS sejak usia enam tahun.
(sef/sef) Next Article Sedih, Corona di AS Terlalu Luas & Sulit Dikendalikan
Ia mengungkapkan bahwa ras Asia dianggap sebagai pembawa virus corona. Tak jarang, orang berwajah Asia mendapatkan diskriminasi.
"Karena mereka mungkin menjadi target pelecehan verbal atau bahkan fisik. Rasanya aneh. Peran kami terbalik."
Dia menambahkan bahwa fakta virus corona yang tampaknya berasal dari China telah melahirkan banyak kebencian anti-Asia. Bahkan, ia mengklaim, Asia-Amerika lain merasakan hal yang sama.
"Teman-teman berbagi kisah di akun mereka dan mengedarkan artikel di Facebook, dengan di akhiri kata tetap aman," ungkap dia.
John percaya orang Amerika-Asia sekarang dibuat merasa seperti orang asing di negara mereka sendiri. Keberadaan Asia-Amerika, kata dia, sekarang "bersyarat".
"Orang Asia-Amerika sedang mengalami momen seperti itu sekarang. Pandemi ini mengingatkan kita bahwa kepemilikan kita bersyarat. Satu saat kita adalah orang Amerika, selanjutnya kita semua adalah orang asing, yang membawa virus itu di sini," katanya.

Karena itu, kata dia, sangat penting untuk bersatu di tengah pandemi. Dia juga menyerukan kepada publik untuk berbicara tentang anti diskriminasi.
"Jika Anda melihatnya di jalan, katakan sesuatu. Jika Anda mendengarnya di tempat kerja, katakan sesuatu. Jika Anda merasakannya di keluarga Anda, katakan sesuatu," kata dia.
Aktor berusia 47 tahun itu memiliki darah Korea dan lahir di Seoul. Namun telah menetap di AS sejak usia enam tahun.
(sef/sef) Next Article Sedih, Corona di AS Terlalu Luas & Sulit Dikendalikan
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular