Duit Jeff Bezos Cs 'Dimakan' Corona, Tapi Tak Jadi Miskin Kok

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 April 2020 14:04
Duit Jeff Bezos Cs 'Dimakan' Corona, Tapi Tak Jadi Miskin Kok
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Forbes belum lama ini merilis daftar terbaru orang-orang terkaya dunia. Urutannya belum banyak berubah dari tahun lalu.

Jeff Bezos, founder raksasa ritel tanpa toko Amazon, masih menjadi orang terkaya di planet bumi dalam daftar 2020, serupa seperti 2019. Bill Gates, founder Microsoft, juga masih berada di posisi kedua.

Di peringkat ketiga ada keluarga Bernard Arnault, pendiri merek mewah Louis Vuitton (LV). Sementara Warren Buffet menduduki rangking keempat.

Meski harta kekayaan mereka begitu menyilaukan mata, tetapi mereka tidak luput terkena dampak pandemi virus corona (Coronavirus Desease-2019/Covid-19). Dampaknya adalah kekayaan yang menyusut, walau tetap sebesar Voltus V.


Virus corona adalah tragedi kesehatan dan kemanusiaan. Namun dampaknya juga sangat terasa di bidang ekonomi dan pasar keuangan.

Sebab gara-gara virus corona aktivitas masyarakat menjadi terbatas. Kantor dan pabrik tutup, sekolah libur, restoran-hotel-pusat perbelanjaan sepi pengunjung, apalagi lokasi pariwisata. Semua dilakukan untuk menghindari tertular virus mematikan yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.

Dampaknya, roda perekonomian berjalan sangat lambat. Bahkan risiko resesi semakin besar dan mungkin tidak bisa dihindari lagi.

"Tiga bulan lalu, kami memperkirakan ada pertumbuhan ekonomi di 160 negara anggota pada 2020. Sekarang, kami memperkirakan bahwa lebih dari 170 negara di dunia akan mengalami kontraksi ekonomi (pertumbuhan ekonomi negatif) tahun ini.

"Berbagai perkiraan dipenuhi ketidakpastian. Bisa saja kondisi memburuk tergantung beberapa faktor, salah satunya durasi dari pandemi ini," papar Kristalina Georgieva, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), seperti dikutip dari Reuters.


Kontraksi ekonomi selama dua kuartal beruntun dalam tahun yang sama disebut resesi. Itu yang sepertinya bakal terjadi tahun ini. Dunia akan mengalami resesi pertama sejak 2009 gara-gara virus berukuran 10-20 nanometer.

Kondisi ini tak ayal menciptakan kepanikan di pasar keuangan dunia, termasuk pasar saham. Sejak awal tahun, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) anjlok 16,89%, S&P 500 ambles 13,68%, dan Nasdaq Composite jatuh 9,18%.


Kebetulan perusahaan yang didirikan oleh orang-orang terkaya itu melantai di bursa saham. Gara-gara virus corona dan kepanikan pasar, harga saham perusahaan mereka turun sehingga ikut menggerus kekayaan sang empunya.

Dalam kasus Bezos, laki-laki berkepala plontos ini ini memegang 75,05 juta unit saham Amazon. Pada 19 Januari, sebelum isu corona meledak, harga saham Amazon ada di US$ 2.170,22. Artinya kekayaan Bezos dari kepemilikan saham saja sudah US$ 162,87 miliar atau sekira Rp 2.500 triliun dengan kurs saat ini.




Namun isu virus corona membuat saham Amazon menjadi salah satu yang banyak dilepas investor. Pada 9 April, harganya turun menjadi US$ 2.042,76. Ini membuat kekayaan Bezos dari kepemilikan saham Amazon berkurang 5,78% menjadi US$ 153,3 miliar (sekitar Rp 2.400 triliun). Turun sih, tetapi masih luar biasa besar.

Bagaimana dengan Gates? Laki-laki yang drop-out dari Harvard ini punya 102,99 juta unit saham Microsoft.

Sebelum isu corona muncul, harga saham perusahaan pencipta sistem operasi Windows ini adalah US 167,1. Jadi kekayaan Gates dari kepemilikan saham Microsoft adalah US 17,21 miliar (sekitar Rp 270,04 triliun).

 


Pada penutupan perdagangan 9 April, harga saham Microsoft adalah US$ 165,14. Dengan demikian, kekayaan Gates menjadi US 17,01 miliar (Rp 266,87 triliun). Ada penurunan 1,16%.

Kemudian, Arnault dan keluarga yang menguasai 239,31 juta saham LV. Sebelum wabah corona merebak pada pekan keempat Januari, harga saham LV di bursa Paris adalah EUR 439,05. Ini membuat kekayaan keluarga itu adalah EUR 105,07 miliar (Rp 1.802,48 triliun).




Namun terjadi selloff di pasar gara-gara corona yang menyebabkan resesi ekonomi global. Apalagi sekarang Eropa adalah episentrum penyebaran virus corona selain AS.

Harga saham LV ikut merosot menjadi EUR 347,4 pada penutupan 9 April. Artinya kekayaan keluarga Arnault dari kepemilikan saham LV menyusut menjadi EUR 83,14 miliar (Rp 1.427,05 triliun) atau hampir 21%.

Sementara Buffet memiliki 259,38 juta unit saham Berkshire Hathaway, perusahaan investasi keuangan yang didirikannya. Sebelum ada isu corona, harga saham Berkshire adalah US$ 344.970, yang membuat kekayaan laki-laki berjuluk Keajaiban dari Omaha itu menjadi US$ 86,88 triliun (Rp 1.362,79 triliun).

 


Seiring guncangan di sektor keuangan, harga saham Berkshire ikut anjlok, dan pada penutupan 9 April menjadi US$ 290.500. Ini membuat kekayaan Buffet berkurang 15,57% menjadi US$ 75,35 triliun (Rp 1.182,87 triliun). 

Well, walau kekayaan para miliarder ini berkurang tetapi sepertinya tidak membuat mereka jauh miskin. Sebab biat turun, nilainya masih luar biasa...


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular