
Kasus Corona Global Capai 1,6 Juta, Vaksin Apa Kabar?

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 1.602.619 orang di muka bumi terinfeksi virus corona (COVID-19) per Jumat (10/4/2020) pukul 07:15 WIB. Dari total itu, ada sebanyak 95.657 orang telah meninggal dunia dan 355.671 orang sembuh, menurut Worldometers.
Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia, yaitu memiliki 468.286 kasus. Di mana 16.663 meninggal dan 25.316 sembuh. Total kasus di AS itu juga lima kali lipat lebih banyak ketimbang total kasus China, negara awal wabah muncul. China melaporkan 81.865 kasus, dengan 3.335 kematian dan 77.370 sembuh.
Namun demikian, di saat jumlah kasus terus bertambah dan jumlah korban terus berjatuhan, berbagai peneliti di dunia juga semakin gencar mengupayakan vaksin dari wabah tersebut.
Menurut laporan, sudah lebih dari dua lusin perusahaan yang mengumumkan program pembuatan dan riset vaksin yang bakal digunakan untuk mencegah COVID-19.
Perusahaan-perusahaan tersebut sudah ada yang dalam tahapan pengujian awal ke tubuh manusia. Salah satu di antaranya adalah Novavax, menurut New York Times.
Perusahaan bioteknologi di Maryland ini mengatakan kandidat vaksinnya telah merangsang respons kekebalan yang kuat. Hal ini dibuktikan di laboratorium dan hewan.
"Result, menghasilkan antibodi yang dapat melawan virus corona. Vaksin ini disebut NVX-CoV2373. Dan ini akan memulai uji cobanya di Australia kepada manusia pada Mei," tulis NY Times. Produk tersebut, jika berhasil, akan tersedia secara luas satu tahun ke depan.
Perusahaan biotek Moderna juga telah menjalankan uji klinis vaksin pada 15 Maret 2020 lalu. Selain itu, Inovio Pharmaceuticals juga telah melakukan uji coba dan menyuntikkannya ke sukarelawan pada Senin kemarin. Johnson & Johnson, yang telah menerima kemitraan hampir US$ 500 juta melalui divisi Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, juga akan memulai uji klinis pada bulan September 2020.
(res) Next Article Chaos! Kasus Covid-19 RI Tembus Seribu 3 Hari Berturut-turut