Kobe Bryant: Legenda Basket, Motivator, Angel Investor

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
27 January 2020 15:52
Jadi Legenda NBA Tanpa Pernah Bermain di Universitas
Foto: Kobe Bryant (AP Photo/Rick Bowmer)

Lahir di Philadelphia, Pennsylvania, AS, pria dengan nama lengkap Kobe Bean Bryant tersebut menjelma menjadi salah satu pemain terhebat di sepanjang sejarah kompetisi basket AS, bahkan dunia.

Secara total, lima gelar juara NBA berhasil disabet olehnya kala membela Los Angeles Lakers yang juga merupakan satu-satunya tim yang pernah dibela Kobe.

Namun, ada satu hal yang membedakan Kobe dengan pemain basket terhebat di NBA lainnya seperti Michael Jordan: dirinya tak pernah bermain di universitas.

Untuk diketahui, liga basket tingkat universitas di AS sangatlah maju, bahkan sampai disiarkan di stasiun TV nasional.

Kobe pertama kali mendapatkan perhatian publik kala memulai karirnya di tim basket Lower Merion High School. Pada musim juniornya, secara rata-rata Bryant membukukan 31,1 poin per game, 10,4 rebounds, dan 5,2 assists.

Penampilan ciamik dari Kobe membuat para pencari bakat dari tim basket universitas meliriknya. Nama-nama universitas besar di AS seperti Duke University, University of Michigan, Villanova University, hingga University of North Carolina at Chapel Hill yang dulunya merupakan tempat bermain Michael Jordan, ikut membidik Kobe.

Namun, Kobe kemudian membuat keputusan mengejutkan dengan langsung terjun ke putaran draft NBA di tahun 1996. Lakers pun pada akhirnya memutuskan untuk meminang Kobe, menjadikannya guard pertama yang berhasil melewati putaran draft tanpa bermain di universitas. Kala dipinang Lakers, Kobe masih berusia 17 tahun.

Keputusan berani dari Lakers untuk meminang Kobe terbukti menjadi salah satu keputusan terbaik yang pernah diambil oleh sebuah tim NBA. Seperti yang disebutkan di atas, lima gelar juara NBA berhasil disabet olehnya kala membela Lakers.

Lakers menjadi tim terakhir yang bisa memenangi gelar juara NBA selama tiga tahun beruntun, tepatnya pada periode 2000-2002. Kala itu, Kobe dipasangkan dengan Shaquille O'Neal yang merupakan salah satu center terbaik sepanjang masa. Dua gelar NBA lainnya dimenangi Kobe bersama dengan Lakers pada tahun 2009 dan 2010.

Musim 2015-2016 menjadi musim terakhir Kobe di NBA, menandai akhir dari karir panjang selama 20 tahun. Kobe lantas menjadi guard pertama dalam sejarah NBA yang bermain hingga 20 musim.

Semasa karirnya, secara rata-rata Kobe mencetak 25 poin per game, 5,2 rebounds, dan 4,7 assists.

Pencapaian Kobe di lapangan basket juga dibuktikan oleh rentetan penghargaan individu yang diraihnya. Dari lima kali menjadi juara NBA, dua kali Kobe dinobatkan sebagai Most Valuable Players (MVP) di babak final. Untuk musim reguler, pada tahun 2008 Kobe dinobatkan sebagai MVP.

Beberapa penghargaan individu lainnya yang juga berhasil disabet oleh Kobe di antaranya: 18 kali NBA All-Star, 4 kali NBA All-Star Game MVP, 11 kali All-NBA First Team, 9 kali NBA All-Defensive First Team, dan 2 kali NBA scoring champion.

Di kancah internasional, Kobe dua kali membawa AS sebagai juara olimpiade, yakni pada tahun 2008 (olimpiade Beijing) dan 2012 (olimpiade London).

Pasca pensiun, Lakers memutuskan untuk mempensiunkan nomor punggung 8 dan 24, dua nomor yang digunakan Kobe semasa karirnya. Bahkan, menyusul kecelakaan tragis yang merenggut nyawanya, Mark Cuban selaku pemilik tim NBA lainnya, Dallas Maverick, memutuskan untuk mempensiunkan nomor punggung 24 di timnya.

“Warisan dari Kobe melampaui bola basket, dan organisasi kami telah memutuskan bahwa nomor punggung 24 tidak akan pernah lagi digunakan oleh seorang pemain Dallas Maverick,” tulis Cuban dalam pernyataan resminya.

Bahkan, kini desakan bagi NBA untuk mengubah logonya telah cukup terasa di media sosial. Untuk diketahui, logo NBA yang saat ini kita lihat sehari-hari merupakan siluet dari legenda Lakers lainnya, Jerry West.

(ank/ank)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular