Keluar Duit Rp 15 T Tapi MU Kalah Lawan Burnley, #OleOut...?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 January 2020 10:20
MU Serampangan di Bursa Transfer
Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer (Action Images via Reuters/Lee Smith)
Sejak ditinggal manajer legendaris Sir Alex Ferguson, United seolah tanpa arah. Termasuk dalam hal perekrutan pemain.

Sering United membeli pemain mahal, memberi gaji tinggi, tetapi penampilan di lapangan jauh panggang dari api. Contoh paling cetha wela-wela adalah kala United mendaratkan Alexis Sanchez dari Arsenal.

Mahar Sanchez mungkin tidak fenomenal, 'hanya' sekitar GBP 36 juta (Rp 645,09 miliar), tetapi Sanchez langsung diberi gaji nyaris GBP 500.000 (Rp 8,96 miliar) per pekan, membuatnya menjadi pemain dengan bayaran termahal di Inggris.

Apakah hasilnya sepadan? No. Sanchez kini terbuang dari United dan sedang menjalani masa pinjaman di klub Italia, Inter Milan. Namun United masih membayar sekira 3/4 gajinya.


Kembali ke laptop, United memang serampangan dalam urusan transfer pemain sejak ditinggal Ferguson. Mengutip data Transfermarkt, ternyata United mengeluarkan dana jauh lebih banyak dari apa yang disebut Ferdinand.

Sejak musim 2013/2014, selepas era Ferguson, total belanja pemain United mencapai EUR 1,05 miliar (Rp 15,92 triliun). Rata-rata United keluar duit EUR 150,51 juta (Rp 2,27 triliun) per musim untuk merekrut pemain.

Pengeluaran itu tidak sebanding dengan hasil yang didapat dari penjualan pemain. Sejak 2013/2014, United menerima EUR 348,32 juta (Rp 5,26 triliun) dari penjualan pemain. Secara neto, United boncos EUR 705,28 juta (Rp 10,66 triliun).



Dalam periode yang sama, hanya Manchester City yang lebih boros ketimbang United. Belanja pemain City dalam tujuh musim terakhir adalah EUR 1,2 miliar (Rp 18,2 triliun) dan total penjualan pemain EUR 359,07 juta (Rp 5,43 triliun) sehingga ada defisit EUR 845,52 juta (Rp 12,78 triliun).




(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular