Andrea Turk, Cicit WR Supratman yang Piawai Bernyanyi

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
01 September 2019 07:52
Andrea Turk, Cicit WR Supratman yang Piawai Bernyanyi
Foto: Andrea Putri Turk (foto: Harlan Laksana)
Jakarta, CNBC Indonesia- Andrea Putri Turk mungkin tidak menyangka namanya langsung melejit setelah menyanyikan lagu 'Tanah Airku' milik Saridjah Niung atau Ibu Sud di Istana Negara pada hari kemerdekaan beberapa waktu lalu.

CNBC Indonesia berhasil mewawancarai cicit dari Wage Rudolf Soepratman, pengarang lagu kebangsaan Indonesia, 'Indonesia Raya' yang memiliki segudang prestasi pada usianya yang baru menginjak 18 tahun.


Kesempatan Menyanyi di Istana Negara

Sebelum diajak menyanyi di Istana Negara, Andrea diundang oleh Helmy Yahya untuk bernyanyi di acara 17 Agustus di TVRI. Namun karena Helmy menjabat sebagai panitia 17an di Istana, ia malah diajak nyanyi di Instana.

"Setelah ditawari itu, dari pihak Istana telepon, 'Andrea, mau gak nanti nyanyi tanggal 17?', terus aku langsung bilang 'mau Mau Mau!'," ungkap Andrea semangat.

Setelahnya pada 7 Agustus, Andrea langsung berlatih, padahal saat itu lagunya belum diumumkan. "Aku mikir, ini lagunya apa nih? Diumumin awalnya akan nyanyi 3 lagu, dan aku mikir yang akan dibawakan itu lagu aku semua. Pas ke sana aku lihat kok ada paduan suara dan orkestra. Aku tanya, ini buat apa ini?, dijawab 'Oh ya nanti nyanyinya pas upacara ya di depan semua orang, sama padus sama orkestra. Dan aku langsung kaget bukan main," kenangnya.

Akhirnya setelah 3 kali latihan, Andrea membawakan lagu 'Tanah Airku' diiringi paduan suara dan orkestra Istana Negara, Gita Bahana Nusantara dan konduktor Sapta Ksvara Kusbini.

NEXT ke halaman selanjutnya >>>>>

[Gambas:Video CNBC]




Gadis kelahiran 13 Desember 2000 ini mengaku tidak sengaja terjun ke dunia musik sejak usia 10 tahun. Saat duduk di bangku 4 SD, Andrea yang pemalu dan introvert ini mencoba ikut kompetisi nyanyi di sekolahnya.

"Aku sama sekali belum pernah nyanyi di depan umum. Gak pernah kayak speak up for myself. Rasanya seperti tonggak sejarah bagiku untuk bernyanyi di depan semua orang dan ternyata mendapatkan respon yang baik juga. Kebetulan pas kompetisi itu, aku juara pertama. Ibuku langsung mikir, ternyata Andrea bisa nyanyi ya," kenangnya kembali.

Andrea juga sempat bercerita bahwa ketika ia iseng-iseng menyanyikan lagu-lagu Adele di kamarnya, Ibunya mendengar dan langsung menyuruh Ayahnya mendengarkan nyanyian Andrea.


"Akhirnya kasih lihat Papa aku nyanyi lagu Someone Like You. Kata Papa, 'Ini lagu dewasa kok Andrea bisa nyanyi secara penghayatan bisa bagus'. Terus Papa bilang, 'Yaudah besok les vokal aja langsung'," ungkapnya.

"Dan ya, sampai sekarang Andrea menekuni di vokal pop, vokal klasik, electronic music production di SAE Jakarta, belajar mixing mastering di Artsonica Kelapa Gading, dan sampai sekarang tetap bermusik," lanjutnya.

Selain itu, Andrea juga kursus piano dan teori musik bersama Budjaya Heru. Ia juga pernah mengikuti kursus singkat di Berklee College of Music pada 2016, NYU Steinhardt pada 2017 dan 2018, lalu NYU TISCH Clive Davis Institute of Recorder Music pada 2018.


NEXT ke halaman selanjutnya >>>>> Sejauh ini, Andrea yang tidak terikat pada label sudah memproduksi 28 lagu. Jumlah ini belum ditambah banyak lagu mentah yang belum sempat diproduksi. Berkat banyak kursus yang ia jalani sejak dini, gadis berusia 18 tahun ini bisa memproduksi sendiri keseluruhan lagunya.

Menurutnya, mengikuti kursus menulis lagu sangat berpengaruh dengan penulisan lagunya. "Sejak ikut Berklee summer program, dan masuk kelas advance songwriting summer program 2017 dan 2018 di NYU, memang berubah banget sih cara aku menulis lagu. Oh ternyata ngeluarin kata ini, lagunya jadi berubah total dan lebih gampang, easy listening," ujarnya.


Untuk mencari ide lagu, Andrea mengaku tidak ingin membicarakan tentang cinta. Ia lebih tertarik untuk membuat lagu yang membuktikan sebuah pernyataan atau menyuarakan suatu hal atau isu. "Jadi biasanya musikku tentang pengasingan, mencintai diri sendiri, dan di album baruku ini ada alcoholism juga. Memang lebih agak dark," lanjutnya.

Andrea yang memiliki studio mini di rumahnya ini menyatakan ia lebih senang mengulik melodi terlebih dahulu, setelahnya chord, dan lirik. "Tapi lirik juga enggak kayak 'ini abis ini ngomongin apa'. Benar-benar flow aja. Enggak banyak dipikirin," bebernya.

Selain itu lirik yang ditulis Andrea kebanyakan menggunakan bahasa Inggris, sebab menurutnya bahasa Inggris jauh lebih nyaman digunakan dan ide yang dikeluarkannya bisa diterjemahkan lebih akurat. "Kalau bahasa Indonesia, aku masih agak kaku dan masih belum pas, belum dapat aja feelnya. Kalau untuk lagu Indonesia, aku biasa kolaborasi dengan penulis lagu dan produser lain."

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular