
Masai Ujiri, Sosok 'Gila' di Balik Gelar Juara NBA Raptors
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
14 June 2019 15:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Musim National Basketball Association (NBA) tahun 2018-2019 telah resmi berakhir pada Kamis (13/6/2019) malam waktu setempat atau Jumat (14/6/2019) pagi waktu Indonesia. Toronto Raptors keluar sebagai kampiun setelah mengandaskan juara bertahan 2 tahun beruntun Golden State Warriors dengan agregat 4-2.
Didirikan pada tahun 1993, Raptors memainkan laga pertamanya di NBA pada tahun 1995. Raptors kemudian menjadi satu-satunya tim asal Kanada yang berlaga di liga basket terbaik dunia tersebut setelah Vancouver Grizzlies memutuskan untuk merelokasi kandangnya dari Vancouver, Kanada, ke Memphis, AS, sebelum dimulainya musim 2001-2002.
Titel musim 2018-2019 merupakan yang pertama kalinya bagi Raptors serta bagi seluruh masyarakat Kanada. Ya, sebelumnya tim asal Kanada tak pernah sekalipun menjuarai NBA.
Kalau ditanya sosok terpenting di balik titel bersejarah tersebut, rasanya semua akan menyebut Kawhi Leonard. Memainkan tujuh musim pertamanya di San Antonio Spurs dan membawanya memenangkan titel pada tahun 2013-2014 sekaligus menjadi Finals MVP (pemain terbaik di seri final), Leonard kemudian didatangkan oleh Raptors dan langsung membawa tim berlogo dinosaurus tersebut menjadi kampiun.
Tak salah memang jika Leonard dianggap sebagai sosok kunci di balik perkasanya Raptors pada musim ini. Dalam 60 laga di musim reguler yang dimainkannya bersama Raptors, secara rata-rata Leonard menyumbangkan 26,6 poin per pertandingan yang merupakan rata-rata terbaiknya selama berkiprah di NBA. Tak hanya itu, dirinya juga menyumbangkan rata-rata 7,3 rebounds dan 3,3 assists.
Di babak playoffs, secara rata-rata Leonard mencetak 30,9 poin per laga yang lagi-lagi merupakan rata-rata terbaiknya selama berkiprah di NBA. Leonard juga aktif dalam sisi pertahanan dengan menyumbangkan 9,2 rebounds dan 1,7 steals per pertandingan. Tak ketinggalan, rata-rata 4 assists ia sumbangkan untuk Raptors di setiap laga playoffs.
Wajar jika Leonard diganjar gelar Finals MVP untuk kali kedua dalam karirnya.
BERLANJUT KE HALAMAN BERIKUTNYA
Didirikan pada tahun 1993, Raptors memainkan laga pertamanya di NBA pada tahun 1995. Raptors kemudian menjadi satu-satunya tim asal Kanada yang berlaga di liga basket terbaik dunia tersebut setelah Vancouver Grizzlies memutuskan untuk merelokasi kandangnya dari Vancouver, Kanada, ke Memphis, AS, sebelum dimulainya musim 2001-2002.
Titel musim 2018-2019 merupakan yang pertama kalinya bagi Raptors serta bagi seluruh masyarakat Kanada. Ya, sebelumnya tim asal Kanada tak pernah sekalipun menjuarai NBA.
Tak salah memang jika Leonard dianggap sebagai sosok kunci di balik perkasanya Raptors pada musim ini. Dalam 60 laga di musim reguler yang dimainkannya bersama Raptors, secara rata-rata Leonard menyumbangkan 26,6 poin per pertandingan yang merupakan rata-rata terbaiknya selama berkiprah di NBA. Tak hanya itu, dirinya juga menyumbangkan rata-rata 7,3 rebounds dan 3,3 assists.
![]() |
Di babak playoffs, secara rata-rata Leonard mencetak 30,9 poin per laga yang lagi-lagi merupakan rata-rata terbaiknya selama berkiprah di NBA. Leonard juga aktif dalam sisi pertahanan dengan menyumbangkan 9,2 rebounds dan 1,7 steals per pertandingan. Tak ketinggalan, rata-rata 4 assists ia sumbangkan untuk Raptors di setiap laga playoffs.
Wajar jika Leonard diganjar gelar Finals MVP untuk kali kedua dalam karirnya.
BERLANJUT KE HALAMAN BERIKUTNYA
Next Page
Masai Ujiri
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular