Kisah Atlet Difabel yang Siap Bela RI di Asian Para Games
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
04 October 2018 12:32
Jakarta, CNBC Indonesia- Tak terbayangkan awalnya bagi Ni Kadek Karya Dewi menjadi atlet difabel yang berprestasi. Wanita berusia 39 tahun itu berkisah bahwa dia tertarik menjadi atlet para cycling lantaran permintaan sang atasan.
Mantan admin di perusahaan Italia ini, diminta untuk mencoba membawa sepeda. Siapa sangka, wanita asal Bali yang belum akrab dengan sepeda ini mulai jatuh cinta dan serius menekuni olahraga sepeda itu di tengah keterbatasannya.
"Iya awalnya tertarik jadi atlet karena ditawari bos saya. Sebelumnya saya bekerja sebagai administrasi di perusahaan Italia," ujar Ni Kadek Karya Dewi kepada CNBC Indonesia saat acara Bincang-Bincang G-Shock Mengantar Asian Para Games, Rabu (3/10/2018).
Dia menuturkan telah menjadi atlet sekitar 1 tahun dan menikmati peran baru nya sebagai atlet paracycling.
Terkena penyakit polio sejak usia 7 tahun dan tak memiliki fisik sempurna bukan berarti tidak bisa melakukan apa-apa. Dewi yang terkena polio sejak usia 7 tahun ini harus menerima kenyataan bahwa dia hidup tak sesempurna orang lain.
"Saya pertama kali kena polio sejak usia 7 tahun karena terlambat kena suntik polio. Akhirnya saya tidak bisa berjalan. Sebagai difabel kalau bukan karena kita sendiri (mandiri) enggak akan mungkin dibantu sorang lain," kata dia.
Kendati baru menjadi atlet selama setahun, dia pun sudah mengantongi beberapa prestasi membanggakan. Diantaranya, seperti mendapatkan emas di ASEAN Para Games 2017 yang berlangsung di Malaysia.
"Kemarin dapat emas di Malaysia di ASEAN Para Games 2017. Ya itu aku dapatkan karena benar-benar untuk Indonesia," kata dia.
Berbicara target untuk Asian Para Games 2018, Dewi mengatakan bahwa tak ada target yang dituju. Hanya saja, dia akan berusaha memberikan yang terbaik.
"Saya enggak berani menargetkan untuk Asian Para Games 2018. Tapi saya akan berusaha memberikan yang terbaik dan semaksimal mungkin," ungkap Dewi.
(gus) Next Article Budget Terbatas, Panitia Janji Asian Para Games Juga Meriah
Mantan admin di perusahaan Italia ini, diminta untuk mencoba membawa sepeda. Siapa sangka, wanita asal Bali yang belum akrab dengan sepeda ini mulai jatuh cinta dan serius menekuni olahraga sepeda itu di tengah keterbatasannya.
"Iya awalnya tertarik jadi atlet karena ditawari bos saya. Sebelumnya saya bekerja sebagai administrasi di perusahaan Italia," ujar Ni Kadek Karya Dewi kepada CNBC Indonesia saat acara Bincang-Bincang G-Shock Mengantar Asian Para Games, Rabu (3/10/2018).
Terkena penyakit polio sejak usia 7 tahun dan tak memiliki fisik sempurna bukan berarti tidak bisa melakukan apa-apa. Dewi yang terkena polio sejak usia 7 tahun ini harus menerima kenyataan bahwa dia hidup tak sesempurna orang lain.
"Saya pertama kali kena polio sejak usia 7 tahun karena terlambat kena suntik polio. Akhirnya saya tidak bisa berjalan. Sebagai difabel kalau bukan karena kita sendiri (mandiri) enggak akan mungkin dibantu sorang lain," kata dia.
Kendati baru menjadi atlet selama setahun, dia pun sudah mengantongi beberapa prestasi membanggakan. Diantaranya, seperti mendapatkan emas di ASEAN Para Games 2017 yang berlangsung di Malaysia.
"Kemarin dapat emas di Malaysia di ASEAN Para Games 2017. Ya itu aku dapatkan karena benar-benar untuk Indonesia," kata dia.
Berbicara target untuk Asian Para Games 2018, Dewi mengatakan bahwa tak ada target yang dituju. Hanya saja, dia akan berusaha memberikan yang terbaik.
"Saya enggak berani menargetkan untuk Asian Para Games 2018. Tapi saya akan berusaha memberikan yang terbaik dan semaksimal mungkin," ungkap Dewi.
(gus) Next Article Budget Terbatas, Panitia Janji Asian Para Games Juga Meriah
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular