Cerita Aurelia, Atlet Difabel RI yang Juga Calon Psikolog!

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
12 October 2018 20:10
Keterbatasan fisik tidak jadi hambatan untuk Aurelia mengejar mimpinya.
Foto: Laura Aurelia Dinda Sekar Devanti (CNBC Indonesia/Lynda Hasibuan)
Jakarta, CNBC Indonesia- Laura Aurelia Dinda Sekar Devanti menjadi salah satu atlet kebanggaan Asian Para Games 2018. Siapa sangka, Putri pasangan David Haliyanto dan Ni Wayan Luh Mahendra dulunya adalah atlet non difabel alias normal.

Namun naas baginya setelah terjatuh dari kamar mandi dia pun mengalami penurunan fungsi kedua kakinya dan cedera tulang ekor. Sehingga dia pun tidak dapat berjalan dengan baik. Kendati demikian, cedera tersebut bukan satu alasan untuk dia meninggalkan kolam renang. Laura kini telah menemukan hidup baru setelah cedera tersebut dan tetap menjadi atlet. 

[Gambas:Video CNBC]

Kepada CNBC Indonesia, Laura menuturkan bahwa dia telah menyukai renang sejak usia 7 tahun. Perkenalannya dengan olahraga pun awalnya sebagai terapi untuk penyakit asma yang dia derita.



"Aku renang itu sudah mulai dari 7 tahun jadi gara-gara asma les renang. Jadi ini merupakan terapi untuk penyakit asma saya," ujar Laura  kepada CNBC Indonesia di Mix Zone Asian Para Games 2018, Senayan. 

Wanita berusia 20 tahun ini pun menemukan semangat hidup setelah ia bergabung di National Paralympic Committee (NPC) atas arahan salah satu dari pelatihnya di tahun 2016.

Singkat cerita, Laura pun menjadi atlet perenang putri kelas S6 pertama yang menyumbang emas bagi kontingen Indonesia di ajang ASEAN Para Games 2011.Tidak hanya itu, Laura juga memecahkan rekor Asean Para Games di nomor ini yang sebelumnya dipegang perenang Thailand, Thongbai Chaisawas.

Lebih membanggakan lagi, Laura juga terdaftar sebagai mahasiswa. Saat ini dia berkuliah di Fakultas Psikologis Universitas Gajah Mada.
(gus) Next Article Budget Terbatas, Panitia Janji Asian Para Games Juga Meriah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular