
Meski Fisik Terbatas, Jason Siap Bela RI di Asian Para Games
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
05 October 2018 14:28

Jakarta, CNBC Indonesia- Ajang pesta olahraga difabel terbesar Asian Para Games 2018 tinggal menghitung hari. Sederet atlet pun telah berlatih dengan serius dan semaksimal mungkin.
Ini pula yang dilakukan atlet tenis meja Jason Georly yang telah melakukan pelatihan selama 10 bulan di Solo. Pria berusia 20 tahun ini mengaku mencintai tenis meja lantaran dari sang ayah yanh juga hobi bermain tenis meja.
"Kalau jadi atlet itu sudah 2 tahun kenapa aku jadi atlet karena seru dan kebetulan ayah saya juga pemain tenis meja. Banyak tantangannya bertemu lawan-lawan yang kuat," ujar Jason kepada CNBC Indonesia di kawasan Jakarta Pusat, Rabu, (3/11/2018).
Dia menuturkan bahwa mengenal tenis meja sejak dibangku kelas 3 SD. Dan, sang ayah lah yang melatihnya langsung yakni George Wahyu, yang merupakan atlet tenis meja tingkat nasional.
Bakat Jason sudah terlihat sejak kecil. Ia pernah meraih prestasi dalam beberapa turnamen. Terakhir adalah ASEAN Para Games 2017 di Malaysia dan mendapatkan medali perak.
Jason yang terlahir dengan tangan kiri tak sempurna ini mencuri perhatian dari petenis meja senior, David Jacobs. David pun meminta kepada orang tua Jason supaya Jason bergabung dengan pelatnas olahraga difabel Indonesia yang bernaung di bawah National Paralympic Committe (NPC).
"Iya saya diminta langsung oleh petenis meja senior, David Jacobs dan saya dilatih beliau. Terus akhirnya bisa masuk pelatnas dan bisa membela Indonesia pada ajang internasional dan meraih medali perak beregu kelas 6-7," kata dia.
Selain menjadi petenis meja, Jason pun memiliki mimpi yakni bisa melanjutkan pendidikan di bangku kuliah dengan jurusan perhotelan. Sementara, ketika ditanya target kemenangan untuk Asian Para Games 2018, dia pun menjawab harus merebut emas dan memberikan yang terbaik untuk Indonesia.
"Ingin kuliah ambil perhotelan karena saya hobi makan. Sebenarnya enggak ada target tertentu tapi buat diri saya sendiri harus memberikan yang terbaik untuk Indonesia. To the best saja," kata dia.
(gus/gus) Next Article Tiket Pembukaan Asian Para Games Dijual Mulai Rp 500 Ribu
Ini pula yang dilakukan atlet tenis meja Jason Georly yang telah melakukan pelatihan selama 10 bulan di Solo. Pria berusia 20 tahun ini mengaku mencintai tenis meja lantaran dari sang ayah yanh juga hobi bermain tenis meja.
Dia menuturkan bahwa mengenal tenis meja sejak dibangku kelas 3 SD. Dan, sang ayah lah yang melatihnya langsung yakni George Wahyu, yang merupakan atlet tenis meja tingkat nasional.
Bakat Jason sudah terlihat sejak kecil. Ia pernah meraih prestasi dalam beberapa turnamen. Terakhir adalah ASEAN Para Games 2017 di Malaysia dan mendapatkan medali perak.
Jason yang terlahir dengan tangan kiri tak sempurna ini mencuri perhatian dari petenis meja senior, David Jacobs. David pun meminta kepada orang tua Jason supaya Jason bergabung dengan pelatnas olahraga difabel Indonesia yang bernaung di bawah National Paralympic Committe (NPC).
"Iya saya diminta langsung oleh petenis meja senior, David Jacobs dan saya dilatih beliau. Terus akhirnya bisa masuk pelatnas dan bisa membela Indonesia pada ajang internasional dan meraih medali perak beregu kelas 6-7," kata dia.
Selain menjadi petenis meja, Jason pun memiliki mimpi yakni bisa melanjutkan pendidikan di bangku kuliah dengan jurusan perhotelan. Sementara, ketika ditanya target kemenangan untuk Asian Para Games 2018, dia pun menjawab harus merebut emas dan memberikan yang terbaik untuk Indonesia.
"Ingin kuliah ambil perhotelan karena saya hobi makan. Sebenarnya enggak ada target tertentu tapi buat diri saya sendiri harus memberikan yang terbaik untuk Indonesia. To the best saja," kata dia.
(gus/gus) Next Article Tiket Pembukaan Asian Para Games Dijual Mulai Rp 500 Ribu
Most Popular