Begini Rasanya Main Bridge dengan Orang Terkaya RI (Bagian 1)

Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
16 September 2018 16:49
Cerita saat CNBC Indonesia berkesempatan bermain bridge dengan orang terkaya RI, Michael Bambang Hartono.
Foto: Michael Bambang Hartono bermain Bridge (CNBC Indonesia/Fitri Said)
Jakarta, CNBC Indonesia - Saat mendapat undangan dari Ikatan Alumni Universitas Diponegoro (IKA Undip) untuk berkumpul dan berlatih 'bridge' bersama Michael Bambang Hartono, akhir Agustus lalu, hal pertama yang saya lakukan adalah bertanya dan mengelilingi kantor.

"Ada yang tahu atau bisa main bridge, tidak?" satu per satu rekan kerja saya tanyakan. Jawaban yang saya dapat mayoritas tidak tahu, dan justru saya balik ditanya, "Itu mainnya seperti apa sih? Cangkulan, full house?" dan pertanyaan lainnya.

Tidak cuma di kantor, saya juga bertanya ke kawan-kawan lain via pesan tertulis. Jawabannya sama, rata-rata tidak tahu cara bermainnya.

Bridge memang tidak familiar di telinga orang Indonesia. Tapi berkat Asian Games 2018 olahraga berupa permainan kartu ini langsung menjadi sorotan publik. Salah satu penyebabnya, tentu saja, karena Michael Bambang Hartono tercatat sebagai atlet yang terjun di cabang olahraga ini.

[Gambas:Video CNBC]
Bridge boleh tidak populer, tapi Michael Bambang Hartono adalah kebalikannya. Dari ujung timur sampai barat negeri ini, hampir semua orang tahu soal keluarga Hartono pemilik Grup Djarum.

Dengan kekayaan senilai US$11,7 miliar atau setara Rp 174 triliun menurut Forbes, Bambang Hartono adalah salah satu orang terkaya di republik ini. Ingat, ini baru harta yang terlacak.

Di level dunia, kekayaannya berada di urutan 75, agak sedikit di bawah saudaranya Budi Hartono yang berada di peringkat 69.



Coba terus telusuri daftar orang terkaya dunia versi Forbes. Setelah Bambang Hartono di peringkat 75, hingga ke peringkat 499 sulit untuk menemukan nama orang Indonesia lagi.

Artinya, kekayaan keluarga Hartono sulit disaingi tokoh-tokoh lain di Indonesia. Bahkan, South China Morning Post dalam laporannya menyebut Bambang Hartono sebagai Crazy Rich Asian.

Buat orang-orang yang mengenal konsep kaya hanya di awal bulan, seperti saya dan mungkin jutaan milenial lainnya, kekayaan keluarga Hartono adalah hal yang absurd. Absurd dalam artian, mau bekerja sekeras apapun sampai mati, lalu hidup lagi dan bekerja lagi, hingga tiga kali berturut-turut reinkarnasi pun tampaknya tak akan tercapai.

Di sini, kita semua adalah sobat miskin, merujuk istilah yang populer di media sosial.

Inilah, yang kemudian mendorong saya untuk bertemu dan melakukan wawancara santai bersama Michael Bambang Hartono, pada Selasa (11/9/2018) lalu. Ingin mengenal lebih dekat sosoknya, sebagai atlet, pebisnis, dan gelar lain yang melekat di dirinya.


Perjumpaan Pertama

Pertemuan dijadwalkan berlangsung jam 13.30 WIB di markas besar alumni UNDIP di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Jam satu siang, saya sudah tiba di lokasi untuk melihat-lihat terlebih dulu. Sekitar pukul 13.25 Michael Bambang Hartono tiba di lokasi, turun dari mobil Hiace Ventury, tanpa ada pengawalan atau iringan voorijder.

Saat ia turun, penampilannya biasa saja. Ia mengenakan polo shirt seragam kebanggaannya, bertuliskan Indonesia di punggungnya, seragam yang ia kenakan sewaktu mewakili RI di Asian Games 2018. Lalu celana bahan hitam dan sepatu kets berwarna merah

Saya pikir ia turun sendiri, setelahnya menyusul beberapa orang turun yang belakangan saya tahu adalah para pelatih bridge profesional yang dibawa Bambang untuk melatih kami semua.

Ada sekitar 30 orang undangan yang datang, terdiri dari berbagai latar belakang. Mulai dari notaris, pejabat di pemerintahan, pegawai, dan lainnya. Semuanya ia hampiri dan salami satu per satu, setiap orang yang berkenalan ia perhatikan dengan seksama dan tersenyum.

Semua orang punya cerita, dan ia merespons dengan gembira. Tawanya tak henti sejak datang. Ia mendengarkan cerita setiap orang yang menghampirinya, mau itu cerita bahwa Anda bekerja di mana atau bagaimana berkenalan dengan bridge. Ia juga menjawab semua pertanyaan yang ditujukan kepadanya, tak satupun terlewat.

Michael Bambang HartonoFoto: Michel Bambang Hartono menjadi Atlet tertua di Asian Games 2018 dan menyumbangkan medali perunggu untuk Indonesia (CNBC Indonesia/Fitriyah Said)
Bergeser ke lokasi acara. Ruangan sudah ditata rapi oleh panitia dan pengurus IKA Undip. Satu meja terdiri dari empat kursi, terdapat score sheet, dan papan. Di dalam, Bambang disapa orang-orang lagi, belum berhenti. Termasuk kali ini giliran saya yang memperkenalkan diri.

Dia akan genggam erat tangan Anda dan mendengarkan baik-baik, lalu melepas genggamannya setelah Anda selesai bercerita dan ia juga selesai merespons. Suasana yang agak bising, membuatnya kadang-kadang mencondongkan badan ke depan untuk mendengar lebih jelas.

Usai semua bersalaman, kali ini giliran dia bertanya.

"Jadi saudara-saudara bagaimana, kita mau langsung mulai dan berkenalan dengan bridge dulu? Kebetulan ini sudah jam 2 siang," katanya.

Usulannya disambut para undangan, dan ia maju ke depan untuk menjelaskan tentang permainan kartu bridge.

Michael Bambang Hartono Bermain BridgeFoto: Michael Bambang Hartono bermain Bridge (CNBC Indonesia/Fitri Said)
"Tapi sebelum mulai, saya mau tanya. Apa alasan Anda ingin main bridge?" tanyanya. Ada yang jawab supaya tidak pikun, ada yang jawab jujur juga.

"Ingin seperti Pak Bambang," teriak salah satu peserta. Lalu, disambut tawa renyah dari lainnya, termasuk Bambang Hartono.

Ia tampaknya sudah paham alasan itu, lalu ia bertanya lagi siapa yang belum pernah main bridge. Separuh dari ruangan pun mengangkat tangan, Bambang lagi-lagi tersenyum. "Tidak apa-apa, ini belajar. Saya juga sudah bawa beberapa kawan-kawan pelatih untuk belajar," katanya.

Olahraga Favorit Orang Kaya DuniaFoto: Aristya Rahadian/CNBC Indonesia
Olahraga Favorit Orang Kaya Dunia
Beberapa hari sebelum pertemuan, Bambang memang bilang akan menyediakan pelatih, schore sheet, dan peralatan yang diperlukan.

Sampai hari H, tak ada yang menyangka bahwa pelatih yang ia bawa adalah para pelatih dan atlet Asian Games 2018. Salah satunya adalah Bert Toar Polli, yang sekaligus jadi rekan satu tim Bambang di Asian Games 2018 kemarin. Peralatannya? Kartu-kartu resmi yang digunakan oleh para atlet bridge Asian Games 2018, masih ada logonya lagi!

Jadi, kami-kami para newbie ini, dilatih oleh para pelatih dan atlet profesional Asian Games 2018, bahkan sampai ke kartunya.



Kembali ke sambutannya, ia menceritakan tentang bridge dengan semangat. Manfaatnya supaya tidak pikun, dan juga berguna untuk mengambil keputusan.

"Kalau Anda mau jadi pemimpin andal, mainlah bridge, ajari anak Anda main bridge," katanya.

Lalu, kami pun mulai berkenalan dengan bridge, olahraga para pebisnis elite dunia.
(prm) Next Article Ingin tahu Olahraga Orang Terkaya di Indonesia? Bridge!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular