Internasional

Lira Anjlok, Chanel Cs Jadi Barang Murah di Turki

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
14 August 2018 15:58
Seorang pembeli asal Mesir mengatakan ia menghemat sekitar Rp 14,4 juta dibandingkan bila membeli barang yang sama di negaranya.
Foto: REUTERS/Murad Sezer
Istanbul, CNBC Indonesia - Para wisatawan yang berkunjung ke Turki memadati gerai-gerai barang mewah di negara itu pada hari Senin (13/8/2018).

Daya beli mereka melonjak tiba-tiba menyusul anjloknya nilai tukar mata uang Turki, lira, terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Lira turun dalam ke level terendahnya di 7 lira per dolar AS.

Lira Anjlok, Chanel Cs Jadi Barang Murah di TurkiFoto: REUTERS/Murad Sezer


Beberapa antrean mengular yang didominasi pengunjung Arab tampak di luar gerai Chanel dan Louis Vuitton di Nisantasi, sebuah kawasan mewah di Istanbul. Mereka berharap meraup untung dari kejatuhan lira yang mencapai 18% hari Jumat pekan lalu saja, Reuters melaporkan.

"Kami membeli pakaian, kami membeli makeup, kami membeli merek," kata Fatima Ali dari Kuwait yang sedang mengunjungi negara itu dengan dua anak perempuannya. "Harga-harganya sangat murah."


Seperti pembeli lainnya, Ali membawa beberap koper kosong yang akan ia isi dengan belanjaan. Ia berdiri di luar toko makeup sambil membawa tiga koper.

Lira telah kehilangan lebih dari 40% nilainya sepanjang tahun ini di tengah kekhawatiran akan pengaruh Presiden Recep Tayyip Erdogan terhadap perekonomian, seruannya meminta bunga rendah, dan hubungan Turki dan AS yang kian memburuk.

Erdogan juga telah meminta agar turis dimanjakan sebab mereka membawa masuk dolar AS di saat kritis ini.

"Anda telah sangat ramah [kepada turis] namun terus tingkatkan keramahan itu. Karena di saat beberapa orang membawa keluar dolar, mereka membawanya masuk untuk Anda," ujarnya di hadapan para pendukungnya akhir pekan lalu.

Seorang pegawai di toko pakaian mewah yang menolak menyebutkan namanya mengatakan jumlah pembeli yang datang sangat tidak biasa bahkan untuk musim-musim ramai (high season). Ia menyebut kejatuhan lira sebagai penyebab situasi tersebut.

Seorang pembeli asal Mesir mengatakan ia menghemat sekitar US$1.000 (Rp 14,4 juta) dibandingkan bila membeli barang dan pakaian yang sama di negara asalnya.

"Kami berharap mata uang ini, demi kebaikan Turki, menguat," kata pembeli lainnya, Khalid al-Fahad dari Kuwait. "Dan di saat yang sama kami berharap lira tetap seperti ini demi kepentingan pembeli."
(ray) Next Article Hikmah Pelemahan Lira Turki, Louis Vuitton 'Didiskon' 25%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular