
Batik Indonesia Laris Manis di Afrika
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
10 July 2018 20:28

Jakarta, CNBC Indonesia- Batik diakui dunia sebagai produk unggulan asal Indonesia. Eksistensi kain khas nusantara ini pun belakangan digemari sampai benua Afrika.
Ya, sejak dikenakan mendiang Nelson Mandela di beberapa kesempatan, batik kini semakin mencuri perhatian masyarakat Afrika. Hal ini pun dibenarkan oleh Pengamat Ekonomi, A. Prasetyantoko yang menyebut bahwa batik Indonesia mulai menyumbang pendapatan ekonomi negara.
Meski begitu ada kendala kecil yang membuat kurang tumbuhnya ekspor itu yakni diversifikasi produk. Ya, menurut Prasetyantoko pemerintah harus memfasilitasi perdagangan batik di Afrika dan mengembangkan sektor tekstil tersebut.
"Afrika negara yang sedang tumbuh jadi potensialnya tinggi. Harus ada panduan dari pemerintah untuk memfasilitasi perdagangan yang kuat," kata Prasetyantoko kepada CNBC Indonesia.
Dia menuturkan bahwa nilai ekspor masih berpotensi naik jika pelaku usaha di sektor tekstil dan produk tekstil memahami karakter konsumen. Meski tak menyebut angka pastinya, menurutnya ekspor batik di Afrika meningkat signifikan dalam 2 tahun terakhir.
Ketika ditanya terkait selera konsumen Afrika terhadap batik. Dia pun menjawab yakni batik bewarna terang seperti merah, biru dan marun. "Masyarakat Afrika suka batik karena motif dan persamaan sense yakni warisan budaya yang patut dijaga. Semua eksport bisa tumbuh dengan adanya diversifikasi produk," kata dia.
(gus) Next Article Selamat Hari Batik, Ini Sejarah Pesona Kain Batik RI
Ya, sejak dikenakan mendiang Nelson Mandela di beberapa kesempatan, batik kini semakin mencuri perhatian masyarakat Afrika. Hal ini pun dibenarkan oleh Pengamat Ekonomi, A. Prasetyantoko yang menyebut bahwa batik Indonesia mulai menyumbang pendapatan ekonomi negara.
"Afrika negara yang sedang tumbuh jadi potensialnya tinggi. Harus ada panduan dari pemerintah untuk memfasilitasi perdagangan yang kuat," kata Prasetyantoko kepada CNBC Indonesia.
Dia menuturkan bahwa nilai ekspor masih berpotensi naik jika pelaku usaha di sektor tekstil dan produk tekstil memahami karakter konsumen. Meski tak menyebut angka pastinya, menurutnya ekspor batik di Afrika meningkat signifikan dalam 2 tahun terakhir.
Ketika ditanya terkait selera konsumen Afrika terhadap batik. Dia pun menjawab yakni batik bewarna terang seperti merah, biru dan marun. "Masyarakat Afrika suka batik karena motif dan persamaan sense yakni warisan budaya yang patut dijaga. Semua eksport bisa tumbuh dengan adanya diversifikasi produk," kata dia.
(gus) Next Article Selamat Hari Batik, Ini Sejarah Pesona Kain Batik RI
Most Popular