
Perhatian Investor! Bunga SBR-005 Ditetapkan 8,15%
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
08 January 2019 18:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Bunga obligasi tabungan ritel (saving bond retail/SBR) seri 005 ditetapkan 8,15%, berselisih 215 basis poin (bps) dengan suku bunga acuan 6%.
Berdasarkan rilis dari Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) hari ini, hal tersebut sesuai jadwal yang ditetapkan sebelumnya.
Besaran bunga SBR005 tersebut dapat diartikan bunga bersih yang dapat diterima nasabah adalah 6,92% karena dikenai pajak bunga obligasi sebesar 15%.
Surat utang tersebut akan mulai dipasarkan pada 10 Januari hingga 24 Januari dengan total jumlah penerbitan yang belum diumumkan.
Investor dapat memesan SBR tersebut dengan nominal Rp 1 juta-Rp 3 miliar melalui mitra distribusi (midis).
Midis tersebut terdiri dari empat perusahaan berbasis teknologi informasi yaitu PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) dan PT Star Mercato Capitale (Tanamduit), PT Mitrausaha Indonesia Group (Modalku), PT Investree Radhika Jaya (Investree), serta satu sekuritas dan enam bank.
Sekuritas yang menjadi midis adalah PT Trimegah Sekuritas Tbk (TRIM).
Perbankan yang menjadi midis adalah PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Bank Negara Indonesia TBk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Tahun 2018, pemerintah menerbitkan dua SBR yaitu seri SBR003 dan SBR004 dengan total Rp 9,24 triliun.
Penerbitan SBR menjadi bagian dari obligasi ritel yang secara total diterbitkan pemerintah Rp 45,96 triliun tahun lalu.
Tahun ini, pemerintah menjadwalkan penerbitan obligasi ritel sebanyak Rp 60 triliun.
Penerbitan itu akan dilakukan melalui 10 kali penawaran yang terdiri dari 4 kali SBR, 4 kali ST, satu kali obligasi negara ritel (ORI), dan satu kali penerbitan sukuk ritel (SR).
Berkaca pada komposisi nilai penerbitan 2018, maka nilai penerbitan SBR dan ST tahun ini dapat diasumsikan sebesar Rp 5 triliun untuk setiap penerbitan, sedangkan ORI dan SR masing-masing Rp 10 triliun.
ORI dan SR adalah seri obligasi ritel yang memiliki pasar sekunder, sehingga investor dapat menjual kembali obligasi yang dimilikinya di agen penjual setiap waktu dan tidak tergantung dari waktu tertentu dan tidak tergantung momentum early redemption layaknya SBR dan ST.
Spread Lebih Kecil
Berdasarkan nilai spread yang diputuskan untuk SBR-005 sebesar 215 bps, maka spread tersebut masih lebih kecil daripada spread yang diberikan untuk obligasi ritel tabungan yang terbit tahun lalu pada kisaran 225 bps-255 bps.
Meskipun demikian, besaran tersebut masih tetap menarik terutama jika dibandingkan dengan suku bunga produk perbankan seperti bunga deposito 3 bulan bank BUMN 5,5% per tahun dan suku bunga deposito 3 bulan bank swasta buku IV sebesar 6%.
Bunga deposito tersebut belum dipotong pajak bunga deposito sebesar 20% yang berarti kupon yang akan diterima nasabah produk tersebut adalah 4,4%-4,8%.
Suku Bunga SBR dan ST
Sumber: Refinitiv
[Gambas:Video CNBC]
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Diaspora Bond Dirilis, 20.000 WNI di Luar Negeri jadi Target
Berdasarkan rilis dari Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) hari ini, hal tersebut sesuai jadwal yang ditetapkan sebelumnya.
Besaran bunga SBR005 tersebut dapat diartikan bunga bersih yang dapat diterima nasabah adalah 6,92% karena dikenai pajak bunga obligasi sebesar 15%.
Midis tersebut terdiri dari empat perusahaan berbasis teknologi informasi yaitu PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) dan PT Star Mercato Capitale (Tanamduit), PT Mitrausaha Indonesia Group (Modalku), PT Investree Radhika Jaya (Investree), serta satu sekuritas dan enam bank.
Sekuritas yang menjadi midis adalah PT Trimegah Sekuritas Tbk (TRIM).
Perbankan yang menjadi midis adalah PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Bank Negara Indonesia TBk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Tahun 2018, pemerintah menerbitkan dua SBR yaitu seri SBR003 dan SBR004 dengan total Rp 9,24 triliun.
Penerbitan SBR menjadi bagian dari obligasi ritel yang secara total diterbitkan pemerintah Rp 45,96 triliun tahun lalu.
Tahun ini, pemerintah menjadwalkan penerbitan obligasi ritel sebanyak Rp 60 triliun.
Penerbitan itu akan dilakukan melalui 10 kali penawaran yang terdiri dari 4 kali SBR, 4 kali ST, satu kali obligasi negara ritel (ORI), dan satu kali penerbitan sukuk ritel (SR).
Berkaca pada komposisi nilai penerbitan 2018, maka nilai penerbitan SBR dan ST tahun ini dapat diasumsikan sebesar Rp 5 triliun untuk setiap penerbitan, sedangkan ORI dan SR masing-masing Rp 10 triliun.
ORI dan SR adalah seri obligasi ritel yang memiliki pasar sekunder, sehingga investor dapat menjual kembali obligasi yang dimilikinya di agen penjual setiap waktu dan tidak tergantung dari waktu tertentu dan tidak tergantung momentum early redemption layaknya SBR dan ST.
Spread Lebih Kecil
Berdasarkan nilai spread yang diputuskan untuk SBR-005 sebesar 215 bps, maka spread tersebut masih lebih kecil daripada spread yang diberikan untuk obligasi ritel tabungan yang terbit tahun lalu pada kisaran 225 bps-255 bps.
Meskipun demikian, besaran tersebut masih tetap menarik terutama jika dibandingkan dengan suku bunga produk perbankan seperti bunga deposito 3 bulan bank BUMN 5,5% per tahun dan suku bunga deposito 3 bulan bank swasta buku IV sebesar 6%.
Bunga deposito tersebut belum dipotong pajak bunga deposito sebesar 20% yang berarti kupon yang akan diterima nasabah produk tersebut adalah 4,4%-4,8%.
Suku Bunga SBR dan ST
Seri | Suku bunga 7DRRR | Spread (basis poin) | Kupon | Tenor | Jatuh tempo | Nilai penerbitan (Rp triliun) |
SBR-001* | 7.50% | 125 | 8.75% | 2 tahun | 2016 | 2,390 |
SBR-002* | 5.00% | 250 | 7.50% | 2 tahun | 2018 | 3,910 |
SBR-003 | 6.80% | 225 | 6.80% | 2 tahun | 2020 | 1,920 |
SBR-004 | 8.05% | 255 | 8.05% | 2 tahun | 2020 | 7,320 |
ST-001 | 5.75% | 255 | 6.90% | 2 tahun | 2020 | 2,585 |
ST-002 | 5.75% | 255 | 8.30% | 2 tahun | 2020 | 4,945 |
Jumlah | 23,070 |
[Gambas:Video CNBC]
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Diaspora Bond Dirilis, 20.000 WNI di Luar Negeri jadi Target
Most Popular