Mengenal Obligasi Ritel Pemerintah, Apa Saja?

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
13 November 2018 15:35
Saat ini sudah tersedia produk investasi berupa efek utang pemerintah yang dapat dijadikan wahana investasi khusus bagi investor ritel.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Punya duit nganggur tapi masih bingung mau invest ke mana? Obligasi pemerintah adalah salah satu instrumen yang bisa dibeli dengan dana terjangkau dan dengan risiko yang rendah karena dijamin pemerintah.

Saat ini sudah tersedia produk investasi berupa efek utang pemerintah yang dapat dijadikan wahana investasi khusus bagi investor ritel.

Beberapa di antara obligasi ritel yang sudah terbit tahun ini adalah Obligasi Tabungan Ritel (Saving Bond Retail/SBR) seri 004, Obligasi Negara Retail Indonesia (ORI) seri 015, Sukuk Ritel (Sukri/SR) seri 010, dan terakhir adalah Sukuk Negara Tabungan (ST) seri 002 yang masih dipasarkan. Keempatnya memiliki beberapa persamaan.

Berikut beberapa persamaan dari empat seri obligasi ritel tersebut:
  • Memiliki kriteria sebagai efek utang pemerintah sehingga risikonya ditanggung pemerintah, di mana gagal bayar pemerintah yang hampir tidak mungkin (zero risk).
  • Hasil penjualannya akan digunakan untuk menjadi salah satu pendanaan APBN negara, sehingga bisa berkontribusi dalam pembangunan nasional.
  • Ditawarkan melalui jendela waktu yang terbatas, biasanya memakan waktu kurang dari 1 bulan. Hingga saat ini, penawaran dilakukan bergiliran dalam setahun sekali untuk keempat produk tersebut.
  • Dapat dibeli melalui agen penjual atau mitra distribusi yang berupa bank, perusahaan efek (sekuritas), maupun perusahaan efek khusus penerbit reksa dana.
  • Kupon bunga (kupon bagi hasil bagi efek utang syariah) akan dibagikan setiap bulan ke rekening investor setelah dikenakan pajak 15%.
Penerbitan Obligasi Ritel Pemerintah 2019
SeriKuponTenorJatuh tempoNilai penerbitan (Rp triliun)
SBR-0036.8%2 tahun20201,920
SBR-0048.05%2 tahun20207,320
ORI-0158.25%3 tahun202123,378
SR-0105.90%3 tahun20218,400
ST-0028.30%2 tahun20201,000*
Jumlah41,018

Untuk menjelaskan perbedanaan dari masing-masing jenis, berikut definisi dan ciri khas dari masing-masing jenis efek utang pemerintah:

Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI) dan Sukuk Ritel (Sukri/SR)
ORI merupakan yang tertua di antara seluruh obligasi ritel pemerintah, yaitu pertama kali terbit pada 2006, disusul kemudian oleh Sukri pada 2009. Setelah penerbitan perdananya, masing-masing efek utang tersebut diterbitkan pemerintah minimal sekali setiap tahunnya.

Perbedaan keduanya adalah Sukri diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sehingga memiliki aset dasar sebagai penjamin atau bukti penyertaan dari penerbitan efek tersebut, yang tidak dimiliki dalam konsep ORI maupun obligasi pemerintah konvensional lainnya.

Selain itu, minimal investasi pada ORI adalah Rp 1 juta dan kelipatannya hingga maksimal Rp 3 miliar, sedangkan Sukri Rp 5 juta dan kelipatannya hingga maksimal Rp 25 miliar.

Karakteristik ORI dan Sukri adalah ditawarkan melalui agen penjualan berupa bank dan sekuritas dan menawarkan kupon bunga yang tetap. Misalnya, untuk penawaran ORI terakhir yaitu ORI-015 ditawarkan kupon sebesar 8,25% per tahun dan tidak berubah hingga jatuh tempo.

Ciri utama lain adalah kedua efek ini dapat dijual di pasar sekunder ketika belum jatuh tempo sehingga investor dapat menukar ORI dan Sukri tadi dengan dana segar sesuai pasar jika jumlahnya besar, atau melalui harga negosiasi dengan agen penjual tempatnya membeli jika jumlahnya kecil.

ORIKuponTenorPenerbitanJatuh tempoNilai penerbitan (Rp miliar)
ORI-00112.05%3 tahun200620093,280
ORI-0029.28%3 tahun200720106,233
ORI-0039.40%4 tahun200720119,367
ORI-0049.50%4 tahun2008201213,455
ORI-00511.45%5 tahun200820132,714
ORI-0069.35%3 tahun200920128,536
ORI-0077.95%3 tahun201020138,000
ORI-0087.30%3 tahun2011201411,000
ORI-0096.25%3 tahun2012201512,676
ORI-0108.50%3 tahun2013201620,205
ORI-0118.50%3 tahun2014201721,215
ORI-0129%3 tahun2015201827,439
ORI-0136.60%3 tahun2016201919,690
ORI-0145.85%3 tahun201720208,950
ORI-0158.25%3 tahun2018202123,378
SukriKupon Imbal HasilPenerbitanJatuh TempoNilai (Rp juta)
Sukri-00112.00%200920125,556
Sukri-0028.70%201020138,003
Sukri-0038.15%201120147,341
Sukri-0046.25%2012201513,613
Sukri-0056.00%2013201614,968
Sukri-0068.75%2014201719,323
Sukri-0078.25%2015201821,965
Sukri-0088.30%2016201931,500
Sukri-0096.90%2017202014,037
Sukri-0105.90%201820218,400

Saving Bond Retail (SBR) dan Sukuk Negara Tabungan (ST)
SBR dan ST merupakan pengembangan dari ORI dan Sukri dengan beberapa variasi yang dinilai memberikan keunikan (gimmick) tertentu yang dapat menarik minat lebih dari investor.

Dengan minimal pembelian Rp 1 juta dan maksimal pembelian Rp 3 miliar baik untuk SBR maupun untuk ST, gimmick utama yang ditawarkan adalah fasilitas bunga mengambang dengan kupon imbalan minimal.

SBR dan ST memiliki kupon imbalan mengambang yang mengacu pada suku bunga reverse repo 7 hari Bank Indonesia (7 days reverse repo rate/7DRRR) dengan kupon imbalan minimal (floating with floor).

Jika bunga 7DRRR naik, maka kupon SBR dan ST akan turut naik. Namun sebaliknya, jika bunga 7DRRR turun maka kupon kedua efek tersebut memiliki level minimal yang sama dengan kupon imbalan ketika terbit.
Kedua, pembelian efek ini dapat dilakukan melalui mitra distribusi (midis) yang sebagian besar sudah menyediakan layanan onlne sehingga pendaftaran hingga pembelian tidak memerlukan kedatangan fisik ke kantor cabang midis.

Cara ini juga membuat program pembelian SBN melalui layanan online (e-SBN) mulai aktif. Selain itu, SBR dan ST tidak memiliki pasar sekunder sehingga investor tidak dapat mencairkan investasinya secara bebas. Pencairan lebih awal masih dapat dilakukan pada periode pencairan khusus yang jendela waktunya sudah ditentukan.

SBRKupon (%) Ketika TerbitPenerbitan Jatuh tempoJumlah penerbitan (Rp miliar)
SBR-0018.75201420162,390
SBR-0027.5201620183,910
SBR-0036.8201820201,920
SBR-0048.05201820207,340
STKupon Ketika TerbitPenerbitan Jatuh tempoJumlah penerbitan (Rp miliar)
ST-0016.9%201620182,585
ST-0028.30%201820201,000*

Obligasi Ritel Pemerintah, Apa Saja?Foto: Infografis/Obligasi/Arie Pratama

TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Bunga Turun, Pilih ORI, SBR, Sukuk Tabungan atau Deposito?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular