
Investasi ORI 019 Semua Online, Cocok untuk Kaum Rebahan

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan RI, Deni Ridwan menyebutkan apa saja daya tarik investasi melalui Obligasi Negara Ritel Seri 019 yang baru saja diterbitkan.
"ORI 019, suatu instrumen bisa diperjualbelikan di secondary market, menarik dalam kondisi pandemi. Dengan kupon menguntungkan dan bisa dijual lagi," katanya dalam penawaran ORI 019 "Pulihkan Negeri, Bangkitkan Investasi" secara virtual di Jakarta, Senin (25/1/2021).
Kedua adalah kupon yang tetap sebesar 5,57% per tahun, yang menurutnya ini sangat mudah dibanding dengan alternatif instrumen investasi yang lain. Berikutnya adalah nilai investasi yang bisa dimulai dari Rp 1 juta hingga terbesar Rp 3 miliar.
"Rp 1 juta nampaknya sama dengan beli sepatu keds. Tapi ini nilainya akan terus naik. Investor akan terima kupon secara bulanan. Ditawarkan mulai 25 Januari sampai 18 Februari," jelasnya.
Investasi melalui pembelian ORI 019 ini juga menurutnya aman, sebab dijamin oleh pemerintah melalui Undang-undang. Pendaftarannya juga terbilang mudah, dimana semuanya bisa dilakukan secara online, yang artinya cocok dengan kondisi saat ini.
"Semua pemesanan bisa secara online. Untuk generasi rebahan ini sesuai, tinggal dari rumah, sambil ngopi, sambil nonton dramkor. Pembayaran juga dilakukan secara online, internet banking, mobile banking. Ini semua akan tercatat di KPEI dan KSEI. Ini juga kepemilikan lebih gapang melalui gawai," katanya lagi.
terkait investasi, dia mencatat biasanya ada 3 resiko dari sebuah investasi. Pertama adalah gagal bayar. Deni menegaskan, karena dijamin oleh negara, tak ada risiko gagal bayar alias zero persen default.
Selanjutnya untuk risiko pasar, menurutnya ORI 019 lebih menarik dibanding investasi lain. Di mana jika melihat suku bunga sebesar 5,57%, angka ini menarik melihat era suku bunga rendah saat ini.
"Menjadi acuan suku bunga BI 3,75% nah ini bisa jadi patokan instrumen investasi. Bandingkan dengan ORI 019. BI dan seluruh bank sentral dunia, akan bergerak rendah (suku bunga)," katanya.
Terakhir risiko likuiditas. Menurutnya, jika sewaktu-waktu membutuhkan dana, ORI 019 ini bisa diperjualbelikan, asalkan sudah melewati holding period yang berakhir 15 April 2021. "Menjual di secondary market, harganya bisa naik. Ada risiko bisa juga harga jual lebih rendah saat kita beli," pungkasnya.
Sebagai informasi, pemerintah resmi menerbitkan Obligasi Negara Ritel Seri ORI 019 yang ditawarkan mulai hari ini, Senin (25/1) hingga 18 Februari 2021. Investasi Obligasi Negara Ritel ini diharapkan juga memberikan alternatif investasi masyarakat untuk mewujudkan kemandirian bangsa.
Obligasi Negara Ritel Seri ORI 19 ini memiliki tingkat kupon 5,57% per tahun. Penawaran mulai 25/1 hingga 18/2 2021. Masyarakat dapat berpartisipasi melalui 26 channel online bekerjasama dengan pemerintah di manapun kapanpun hingga batas waktu tersebut.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Investasi Cuan Saat Ekonomi Resesi? Ini Caranya