SBR004 Laku Rp 7,32 triliun, BCA Garap Hampir Separuhnya

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
17 September 2018 19:58
Pemerintah berhasil memasarkan produk obligasi tabungan ritel (saving bond retail/SBR) seri 004 senilai Rp 7,32 triliun.
Foto: Irvin Avriano Arief
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berhasil memasarkan produk obligasi tabungan ritel (saving bond retail/SBR) seri 004 senilai Rp 7,32 triliun, 4,9 kali lipat dari target awal mitra distribusi (midis) Rp 1,49 triliun. 

Berdasarkan rilis Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, jumlah investor yang berpartisipasi sebanyak 21.672 investor, mayoritas dari jumlah penjualan tersebut (40,99%) atau senilai Rp 3 triliun diborong investor umur milenial, yaitu 18 tahun-38 tahun. 

Sebagian besar investor SBR004 masih didominasi dari Jawa Barat Rp 3,29 triliun dan Jakarta Rp 3,27 triliun, serta profesi yang paling banyak membeli SBR004 adalah pegawai swasta 37,95%. 

Dari sisi mitra distribusi (midis), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi agen penjual dengan nilai pemasaran tertinggi dibanding 10 midis lain, yaitu mencapai Rp 3,62 triliun. 

"[Angka itu] berasal dari 10.807 nasabah," ujar SEVP BCA Branko Windoe malam ini (17/9/18). 

Dia menyatakan jumlah metode pemasaran melalui online sangat membantu proses penjualan produk tersebut, terutama yang menggunakan fasilitas Klik BCA di perusahaannya. 

Midis lain yaitu PT Investree Radhika Jaya (Investree) berhasil memasarkan Rp 65 miliar, naik dua kali lipat dari target awal Rp 30 miliar, dan empat kali lipat dari penjualan SBR003 Rp 14,8 miliar. 

Ni Putu Kurniasari, Head of Research PT Bareksa Portal Investasi, menyatakan perseroan berhasil melepas Rp 45 miliar SBR004 kepada investor, tiga kali lipat dari penjualan SBR003. 

"Kami melihat ini karena tawaran kupon yang menarik serta digital marketing. Mayoritas investor yang membeli dari kami adalah masyarakat awam, sehingga edukasi melalui digital marketing," ujarnya. 

Kupon SBR, layaknya obligasi ritel pemerintah lain yang pernah diterbitkan, ditetapkan 15%. Sehingga, kupon 8,05% dikurangi pajak hasilnya adalah 6,8425% per tahun yang akan dibayarkan setiap bulan. 

Ni Putu juga menyatakan edukasi dan sosialisasi yang dilakukan perusahaan benar-benar membuahkan hasil, karena mengandalkan digital marketing yang tidak seperti perbankan. Perbankan, lanjutnya, memang relatif dimudahkan karena didukung basis nasabah dan database nasabah yang sudah besar. Dia menambahkan cara pemasaran online merupakan cara paling efektif untuk menggaet nasabah ritel. 

Tahun ini, penerbitan SBR004 menjadi penting karena akan banyak agen penjual berasal dari sisi perusahaan berbasis teknologi informasi (fintech) selain dari bank dan sekuritas.

Dengan teknologi tersebut, maka biaya akan mudah terpangkas terutama bagi setiap agen penjual. 

Investree menjadi salah satu dari dua perusahaan pembiayaan yang mempertemukan peminjam dengan pemberi pinjaman melalui jaringan internet (peer to peer lending), bersama dengan PT Mitrausaha Indonesia Group (Modalku). 

Bareksa menjadi salah satu dari dua perusahaan agen penjual reksa dana (APERD) fintech yang sebelumnya pernah ditunjuk sebagai mitra distribusi, bersama dengan PT Star Mercato Capitale (Tanamduit).

Perusahaan jenis lain adalah sekuritas, yaitu PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM). 

Sisa midis adalah perbankan. Selain BCA, ada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Riwayat Penerbitan Saving Bond Retail (SBR)
SeriKupon   (%)Jumlah penerbitan Rp triliun)
SBR0018,752,39
SBR0027,53,91
SBR0036,81,92
SBR0048,057,32
Sumber: Diolah    

TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/wed) Next Article Kemenkeu Tawarkan Surat Utang Ketengan Mulai 10 Januari!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular