
Pak Jokowi, Ini Resep agar Robot tak Ciptakan Pengangguran
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
21 January 2019 07:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan teknologi juga membawa dampak terhadap kondisi lapangan kerja di berbagai negara di seluruh dunia.
Berbagai pekerjaan yang bersifat rutin akan segera digantikan dengan robot-robot yang dianggap lebih efisien dan lebih mudah diatur dibandingkan pekerja manusia. Jumlah robot industri yang bekerja di seluruh dunia diperkirakan mencapai 2,6 juta secara total hingga 2019, menurut World Development Report 2019 yang dirilis Bank Dunia Oktober lalu.
Meski merebut pekerjaan rutin tadi, perkembangan teknologi sebenarnya juga menciptakan berbagai pekerjaan baru, seperti pengembang aplikasi mobile, manajemen risiko untuk fintech, hingga pembuat desain virtual reality, dikutip dari laporan tersebut, Senin (21/1/2019).
Ini berarti pekerja dengan skill atau kemampuan yang tinggilah yang nantinya akan dicari oleh berbagai perusahaan. Selain itu, jumlah pekerja informal dalam gig economy juga diperkirakan akan semakin meningkat.
Gig economy terjadi ketika beberapa perusahaan mengontrak pekerja independen untuk jangka waktu tertentu.
Untuk itu, Bank Dunia memberi masukan kepada pemerintah, termasuk pemerintahan Presiden Joko Widodo, agar perkembangan teknologi ini tidak merugikan pasar tenaga kerja seluruh dunia.
"WDR 2019 menyarankan tiga solusi. Pertama, berinvestasi di sumber daya manusia, khususnya di kelompok-kelompok yang dirugikan dan pendidikan anak usia dini untuk mengembangkan kemampuan baru yang semakin dicari di dunia kerja, seperti kemampuan kognitif tinggi dan sociobehavioral," tulis laporan tersebut.
Kedua, meningkatkan perlindungan sosial untuk memastikan cakupan yang universal dan perlindungan yang tidak hanya bergantung pada sistem kerja formal.
Ketiga, meningkatkan mobilisasi pendapatan dengan memperbaiki sistem perpajakan yang bila diperlukan dapat memberi ruang fiskal untuk mendanai pengembangan sumber daya manusia dan perlindungan sosial tersebut.
(prm) Next Article Siap-siap, 1,4 Juta Robot Mulai Kerja Tahun Ini
Berbagai pekerjaan yang bersifat rutin akan segera digantikan dengan robot-robot yang dianggap lebih efisien dan lebih mudah diatur dibandingkan pekerja manusia. Jumlah robot industri yang bekerja di seluruh dunia diperkirakan mencapai 2,6 juta secara total hingga 2019, menurut World Development Report 2019 yang dirilis Bank Dunia Oktober lalu.
Meski merebut pekerjaan rutin tadi, perkembangan teknologi sebenarnya juga menciptakan berbagai pekerjaan baru, seperti pengembang aplikasi mobile, manajemen risiko untuk fintech, hingga pembuat desain virtual reality, dikutip dari laporan tersebut, Senin (21/1/2019).
Gig economy terjadi ketika beberapa perusahaan mengontrak pekerja independen untuk jangka waktu tertentu.
Untuk itu, Bank Dunia memberi masukan kepada pemerintah, termasuk pemerintahan Presiden Joko Widodo, agar perkembangan teknologi ini tidak merugikan pasar tenaga kerja seluruh dunia.
"WDR 2019 menyarankan tiga solusi. Pertama, berinvestasi di sumber daya manusia, khususnya di kelompok-kelompok yang dirugikan dan pendidikan anak usia dini untuk mengembangkan kemampuan baru yang semakin dicari di dunia kerja, seperti kemampuan kognitif tinggi dan sociobehavioral," tulis laporan tersebut.
Kedua, meningkatkan perlindungan sosial untuk memastikan cakupan yang universal dan perlindungan yang tidak hanya bergantung pada sistem kerja formal.
Ketiga, meningkatkan mobilisasi pendapatan dengan memperbaiki sistem perpajakan yang bila diperlukan dapat memberi ruang fiskal untuk mendanai pengembangan sumber daya manusia dan perlindungan sosial tersebut.
(prm) Next Article Siap-siap, 1,4 Juta Robot Mulai Kerja Tahun Ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular