Tenang, Ada Bukti Teknologi Juga Ciptakan Lapangan Kerja

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
21 January 2019 07:24
Banyak pihak, terutama pekerja, cemas perkembangan teknologi akan membuat robot-robot merebut pekerjaan yang selama ini dilakukan manusia.
Foto: Robot yang dikendalikan dari jarak jauh OriHime-D, yang dikembangkan oleh Ory Lab Inc. untuk mempromosikan pekerjaan bagi orang-orang cacat, memotong pita secara seremonial untuk merayakan pembukaan kafe sementara di Tokyo, Jepang 26 November 2018. REUTERS / Issei Kato
Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak pihak, terutama pekerja, cemas perkembangan teknologi akan membuat robot-robot merebut pekerjaan yang selama ini dilakukan manusia.

Jumlah robot industri yang bekerja di seluruh dunia memang bertambah dengan cepat. Data dalam World Development Report (WDR) 2019 yang dikeluarkan Bank Dunia Oktober tahun lalu menunjukkan bahwa ada sekitar 1,4 juta robot yang siap kerja di 2019.


Angka itu membuat total jumlah robot industri yang beroperasi di seluruh dunia mencapai 2,6 juta unit.

Robot memang akan menggantikan beberapa pekerjaan manusia yang sifatnya rutin. Namun, perubahan teknologi tersebut ternyata juga menciptakan sekitar 23 juta pekerjaan baru di Eropa dalam periode 1999 hingga 2016, hampir separuh dari total penciptaan lapangan kerja di masa itu, menurut laporan tersebut.

"Bukti terbaru di negara-negara Eropa menunjukkan bahwa meskipun teknologi mungkin menggantikan para pekerja di beberapa jenis pekerjaan, secara umum teknologi meningkatkan permintaan tenaga kerja," tulis laporan WDR, yang dikutip Senin (21/1/2019).

Tenang, Ada Bukti Teknologi Juga Ciptakan Lapangan KerjaFoto: Robot keamanan di Hohhot, Mongolia Dalam, China (REUTERS/Stringer)

Sebagai contoh, alih-alih merekrut petugas pinjaman tradisional, platform fintech besar China JD Finance menciptakan lebih dari 3.000 lapangan kerja untuk analisis data dan manajemen risiko untuk mempertajam algoritma peminjaman digitalnya.

Selain itu, penggunaan ponsel pintar (smartphone), tablet, dan berbagai alat elektronik lainnya yang semakin marak akhir-akhir ini ikut menciptakan banyak pekerjaan di bidang pengembangan aplikasi mobile dan desain virtual reality, tulis WDR.

Teknologi juga memfasilitasi penciptaan lapangan kerja untuk mereka yang akan bekerja di sektor online atau gig economy. Gig economy terjadi ketika beberapa perusahaan mengontrak pekerja independen untuk jangka waktu tertentu.


Sebuah perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yang memiliki spesialisasi di bidang pelatihan pengembang piranti lunak (software) Andela, misalnya, telah melatih 20.000 pemrogram software di Afrika menggunakan alat kursus online. Bila telah memiliki kualifikasi, mereka akan bergabung dan bekerja untuk Andela atau klien Andela dari seluruh dunia.

"Teknologi mengubah skill yang dicari perusahaan," tulis laporan Bank Dunia itu. "Para pekerja perlu memiliki kemampuan yang baik dalam bidang penyelesaian masalah yang kompleks, bekerja dalam tim, dan adaptasi."


(prm) Next Article Siap-siap, 1,4 Juta Robot Mulai Kerja Tahun Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular