Bos Hutama Karya: Kami akan Bangun Sumatera

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
26 November 2018 11:51
Kerja Sama Kredit di Nusa Dua, Bali
Foto: Hutama Karya (Humas BUMN)
HK menandatangani kerja sama dengan sejumlah bank pada IMF-WB Annual Meetings 2018. Kerja sama itu berupa kredit investasi senilai US$ 523 juta, monetization asset US$ 336 juta, dan kredit sindikasi US$ 684 juta. Bisa dielaborasi kembali tujuan kerja sama itu?
Itu full untuk Jalan Tol Trans-Sumatera. Pendanaan itu juga untuk mengkover penyertaan modal negara (PMN) pada 2019 senilai Rp 10,5 triliun, dana pendampingnya. Sehingga kita bisa punya space (ruang) pada tahun depan, pinjaman siaga sampai Rp 42 triliun.

Nah, Rp 42 triliun itu secara rata-rata, kira-kira kita bisa bangun 450 km sepanjang Jalan Tol Trans-Sumatera. Itu lumayan panjanglah. Ada dari Bakauheni terus naik ke atas sampai Palembang. Insya Allah Maret sampai April bisa terbuka.

Kemudian Medan-Binjai sepanjang 17 km bisa dibuka. Pekanbaru-Dumai tahun depan Insya Allah selesai 130 km. Lumayan banyak. Padang-Pekanbaru dalam pengerjaannya akan banyak melalui terowongan.

Pemerintah menugaskan HK untuk melaksanakan pengusahaan 24 ruas Jalan Tol Trans-Sumatera dengan 12 ruas jalan tol sepanjang 1.568 km yang menjadi ruas prioritas. Pada 2019, HK menargetkan untuk dapat menyelesaikan enam ruas jalan tol prioritas.

Keenam ruas itu, yaitu Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, Bakauheni-Terbanggi Besar, Terbanggi Besar-Pematang Panggang, dan Pematang Panggang–Kayu Agung dengan total ruas sepanjang 495 km.
Bos Hutama Karya: Kami akan Bangun Sumatera!Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara IMF-WB Annual Meetings 2018 di Nusa Dua, Bali (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
PMN menjadi salah satu sumber pendanaan HK. Adakah rencana perseroan kembali meminta tambahan PMN ke depannya?
Oh iya kalau tambahan PMN harusnya selalu ada. Kita akan minta. Karena itu (panjang ruas Jalan Tol Trans-Sumatera) kan 2.770 km. Jadi kira-kira investasinya mungkin Rp 250 triliun. Nah kan gak mungkinlah ya.

PMN-nya kalau rata-rata 55 persen atau 60 persen kan sudah separuhnya, sekitar Rp 125 triliun lah. Sedangkan sekarang yang dikucurkan baru, dalam bentuk tunai Rp 5,6 triliun ditambah Rp 10,5 triliun. Itu baru berapa?

Kemudian, nanti ada bantuan konstruksi yang tadi salah satunya akan diberikan itu, ya seperti itu. Kalau tidak salah sudah Rp 56 triliunlah, total. Jadi masih cukup banyak.

Dengan beragam pinjaman yang ada, bagaimana daya tahan keuangan perseroan?
Tidak ada keraguan bagi kami untuk menyelesaikan jalan tol ini dengan secepatnya. Karena kami juga akan bangun sentra-sentra produksi di sepanjang jalan tol. Kita akan bangun Sumateralah. Sumatera itu lebih besar loh dari Jawa.

Mungkin lalu lintas tidak sepadat Jawa, tapi dengan dibukanya jalan tol itu akan meramaikan daerah-daerah yang dilalui, bisa dibuka sentra-sentra ekonomi yang baru. Mungkin yang tadinya kelapa sawit angkutnya lama, sekarang bisa lebih cepat.

Perkebunan-perkebunan swasta yang ada di sana juga sangat membantu, kooperatif. Apalagi melihat yang kita punya, kita bisa masuk dulu alatnya, bisa dikerjakan dulu, itu juga banyak.
(miq/miq)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular