Bos Hutama Karya: Kami akan Bangun Sumatera

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
26 November 2018 11:51
Persoalan tanah masih membayangi
Foto: Tol Trans Sumatera Ruas Bakauheni-Palembang (CNBC Indonesia/Wanti Puspa)
Apa tantangan perseroan di lapangan dalam menuntaskan proyek Jalan Tol Trans-Sumatera?
Ada tanah-tanah yang harus diganti. Ada yang punya pemerintah, ada juga punya masyarakat. Itu (punya masyarakat) yang cukup besar, karena masyarakat kan gak bisa cuma diganti rugi. Ganti untunglah.

Nah itu kita harus menyelesaikan dengan cepat, bisa dibantu dengan pemerintah daerah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

Itu selalu dikoordinasikan sebaik-baiknya oleh Kementerian BUMN, oleh Bu Rini (Menteri BUMN). Jadi kita dikumpulkan dua pekan sekali, kita review, supaya bisa lebih cepat. Mana ini yang lebih dulu dibebaskan, mana yang bisa nanti, sehingga terus bisa maju. Ini bagus koordinasinya.
Bos Hutama Karya: Kami akan Bangun Sumatera!Foto: Infografis/Tol Trans Sumatera/Arie Pratama

Dalam pembebasan lahan, terkadang masyarakat terdampak merasakan ketidakadilan. Tanggapan Anda?
Jadi, ada konsultan, kantor jasa penilai publik (KJPP) namanya. Dia konsultan independen yang menilai tanah di situ berapa NJOP (nilai jual objek pajak). Kadang-kadang ada yang lebih tinggi dari NJOP, di situ dibahas. Ada yang bisa lebih tinggi, tapi nggak mungkinlah kalau lebih rendah.

Masyarakat yang terdampak tidak hanya sekadar pindah rumah, tetapi juga memulai hidup baru?
Betul. Kita juga perhatikan. Kalau memang dia pengusaha setempat, kita berikan tempat UMKM-nya. Jadi, dia bisa berusaha di jalan tol. Kita kan ada rest area, itu diperluas. Bukan seperti rest area yang seperti biasanya kecil.

Kami minta izin ke Kementerian PUPR agar rest area diperluas dan ada jalan masuk dari jalan nasional. Kan kalau dipindah jadi jalan tol, kemudian mereka tidak berusaha di sana kan berat. Jadi, kita bantu mereka juga supaya bisa berusaha UMKM di dalam rest area.

Perihal rest area, itu ada aturannya. Sekian kilometer ada berapa di kiri dan kanan jalan. Itu kita coba tata kembali supaya lebih luas. Kemudian untuk pendampingan, ada dari BUMN. Kita juga beri CSR (corporate social responsibility) supaya kita bisa bantu UMKM binaan kita di sana.

Ada PTPN, HK, mungkin juga dari BUMN karya yang lain. Termasuk UMKM yang ada di jalan nasional, tadinya jualan di sana, karena ada tol takut sepi, bisa dipindahkan ke rest area.
(miq/miq)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular