
Jokowi Resmikan Tol Bakauheni - Terbanggi Besar
Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
21 January 2018 11:19

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo pagi ini (21/01/2018) meresmikan operasional jalan Tol Bakauheni – Terbanggi Besar, Lampung.
(ray/ray) Next Article Di Zaman Jokowi, Korban Gusuran Tol Dapat Ganti Untung
Ruas yang diresmikan Kepala Negara adalah Seksi 1 yakni Pelabuhan – Bakauheni sepanjang 8,9 kilometer (km) dan Seksi 5 yaitu Lematang – Kotabaru sepanjang 5,64 km.
Adapun keseluruhan proyek jalan tol Bakauheni – Terbanggi Besar memiliki panjang 141 km dan merupakan bagian dari Program Strategis Nasional Tol Sumatera. Proyek ini melibatkan lima BUMN yakni PT Hutama Karya sebagai pengembang dan operator, lalu PT Waskita Karya, PT Adhi Karya, PT Perumahan Pembangunan dan PT Wijaya Karya selaku kontraktor.
Menteri BUMN Rini M. Soemarno, yang ikut mendampingi Jokowi dalam peresmian tol tersebut, mengatakan proyek ini dibangun melalui sinergi BUMN guna mendorong percepatan konektivitas darat dan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional khususnya di Sumatera.
“Saya ucapkan selamat atas beroperasinya ruas tol Seksi 1 dan Seksi 5 jalan tol Bakauheni – Terbanggi Besar. Ini merupakan bukti sinergi di antara BUMN yang telah memberikan hasil terbaik dan sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat,” jelas Rini dalam siaran pers, Minggu (21/01/2018).
Rini menambahkan jalan tol yang baru diresmikan itu berdampak pada penurunan biaya logistik selain memperlancar mobilitas penduduk.
Pembangunan proyek tol Bakauheni – Terbanggi Besar terbagi dalam empat paket, yaitu Paket I (Bakauheni – Sidomulyo) sepanjang 39,40 km, lalu Paket 2 (Sidomulyo – Kotabaru) sepanjang 40,6 km, kemudian Paket 3 (Kotabaru – Metro) sepanjang 29 km, dan Paket 4 (Metro – Terbanggi Besar) sepanjang 31,93 km.
Direktur Utama PT Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra menuturkan perseroan berupaya agar pembangunan dapat tuntas sesuai target.“Kami optimistis bisa menyelesaikan semua sesuai target waktu. Secara keseluruhan, progres pembangunan ruas Bakauheni – Terbanggi Besar dari sisi pengadaan tanah sudah mencapai 95,02% dan konstruksi mencapai 65,55%.
Selain melibatkan BUMN Konstruksi, pembangunan jalan tol Trans Sumatera juga didukung sinergi BUMN Perbankan yaitu BNI dan Bank Mandiri dalam bentuk sindikasi pinjaman yang juga melibatkan pihak swasta yakni BCA, CIMB Niaga, Maybank Indonesia, ICBC Indonesia dan Permata. Pinjaman sindikasi ini guna memenuhi kebutuhan investasi dan pembangunan tol yang mencapai Rp 16,8 triliun.
Adapun keseluruhan proyek jalan tol Bakauheni – Terbanggi Besar memiliki panjang 141 km dan merupakan bagian dari Program Strategis Nasional Tol Sumatera. Proyek ini melibatkan lima BUMN yakni PT Hutama Karya sebagai pengembang dan operator, lalu PT Waskita Karya, PT Adhi Karya, PT Perumahan Pembangunan dan PT Wijaya Karya selaku kontraktor.
“Saya ucapkan selamat atas beroperasinya ruas tol Seksi 1 dan Seksi 5 jalan tol Bakauheni – Terbanggi Besar. Ini merupakan bukti sinergi di antara BUMN yang telah memberikan hasil terbaik dan sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat,” jelas Rini dalam siaran pers, Minggu (21/01/2018).
Rini menambahkan jalan tol yang baru diresmikan itu berdampak pada penurunan biaya logistik selain memperlancar mobilitas penduduk.
Pembangunan proyek tol Bakauheni – Terbanggi Besar terbagi dalam empat paket, yaitu Paket I (Bakauheni – Sidomulyo) sepanjang 39,40 km, lalu Paket 2 (Sidomulyo – Kotabaru) sepanjang 40,6 km, kemudian Paket 3 (Kotabaru – Metro) sepanjang 29 km, dan Paket 4 (Metro – Terbanggi Besar) sepanjang 31,93 km.
Direktur Utama PT Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra menuturkan perseroan berupaya agar pembangunan dapat tuntas sesuai target.“Kami optimistis bisa menyelesaikan semua sesuai target waktu. Secara keseluruhan, progres pembangunan ruas Bakauheni – Terbanggi Besar dari sisi pengadaan tanah sudah mencapai 95,02% dan konstruksi mencapai 65,55%.
Selain melibatkan BUMN Konstruksi, pembangunan jalan tol Trans Sumatera juga didukung sinergi BUMN Perbankan yaitu BNI dan Bank Mandiri dalam bentuk sindikasi pinjaman yang juga melibatkan pihak swasta yakni BCA, CIMB Niaga, Maybank Indonesia, ICBC Indonesia dan Permata. Pinjaman sindikasi ini guna memenuhi kebutuhan investasi dan pembangunan tol yang mencapai Rp 16,8 triliun.
(ray/ray) Next Article Di Zaman Jokowi, Korban Gusuran Tol Dapat Ganti Untung
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular