
Dulu Busung Lapar, Pria Papua Ini Sekarang Bos 10 Perusahaan
Arina Yulistara, CNBC Indonesia
30 October 2018 16:31

Jakarta, CNBC Indonesia- Tak semua orang kaya hidup bergelimang harta dari lahir. Beberapa di antaranya harus melalui perjuangan yang keras from zero to hero. Seperti kisah pengusaha sukses Bahlil Lahadahlia.
Saat menjadi pembicara di Milenial Fest, pria dari Papua ini bercerita kalau kesuksesannya sekarang tak mudah didapatkan. Dulu ia berasal dari keluarga tidak mampu dengan orangtua bekerja sebagai buruh cuci dan bangunan.
Tidak hanya itu, Bahlil juga pernah mengalami masa kecil yang sulit dengan berjualan kue ketika duduk di bangku sekolah. Ia juga menjalani pekerjaan menjadi supir angkot mulai SMA sampai mahasiswa.
Bahlil bahkan mengatakan kalau ia pernah menderita busung lapar ketika kuliah. Lelah dengan hidup miskin, Bahlil pun termotivasi untuk bangkit demi mengubah jalan hidupnya.
"Saya pengusaha by nasib. Dulu waktu SMP jualan kue, pernah jadi kondektur angkot sampai mahasiswa saya supir angkot. Perjuangan itu saya lakukan dari kecil. Saya sudah capek miskin, terus ketika semester 7 saya berpikir bahwa penderitaan ini harus berakhir. Akhirnya saya mencoba menjadi pengusaha," papar Bahlil di acara Milenial Fest.
Sebelum menjadi pengusaha sukses seperti sekarang, pria 42 tahun itu pernah bekerja menjadi karyawan bank selama enam bulan. Kemudian ia berhenti dan memutuskan untuk bekerja di tempat lain.
Bahlil berhasil bekerja di perusahaan konsultan keuangan dan menghasilkan profit hingga miliaran rupiah. Tak heran ketika menginjak usia 25 tahun, Bahlil bisa mendapatkan gaji Rp35 juta sebulan.
Belum cukup puas dengan gaji tersebut, Bahlil memilih resign dan ingin membangun perusahaan sendiri. Teman-temannya sempat heran karena keputusannya kala itu.
"Saya mengundurkan diri saya bangun perusahaan sendiri dan mengalami jatuh-bangun. Pernah membuat perusahaan tanpa ada kantor, saya sebutnya sekretariat berjalan. Saya ketik di rental komputer, kirim surat dengan cap, sampai akhirnya bisa kayak sekarang," cerita Bahlil lagi.
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia itu kini sudah merasak hasil kerja kerasnya berbisnis. Perusahaan yang dirintisnya, PT. Rifa Capital telah memiliki holding dari sepuluh perusahaan.
Pria lulusan Sekolah Tinggi Ekonomi Port Numbay Jayapura itu juga memiliki banyak jenis usaha, mulai dari sektor perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, dan konstruksi.
(gus/gus) Next Article Milenial Ingin Kaya Raya? Jangan Jadi PNS!
Saat menjadi pembicara di Milenial Fest, pria dari Papua ini bercerita kalau kesuksesannya sekarang tak mudah didapatkan. Dulu ia berasal dari keluarga tidak mampu dengan orangtua bekerja sebagai buruh cuci dan bangunan.
Bahlil bahkan mengatakan kalau ia pernah menderita busung lapar ketika kuliah. Lelah dengan hidup miskin, Bahlil pun termotivasi untuk bangkit demi mengubah jalan hidupnya.
"Saya pengusaha by nasib. Dulu waktu SMP jualan kue, pernah jadi kondektur angkot sampai mahasiswa saya supir angkot. Perjuangan itu saya lakukan dari kecil. Saya sudah capek miskin, terus ketika semester 7 saya berpikir bahwa penderitaan ini harus berakhir. Akhirnya saya mencoba menjadi pengusaha," papar Bahlil di acara Milenial Fest.
Sebelum menjadi pengusaha sukses seperti sekarang, pria 42 tahun itu pernah bekerja menjadi karyawan bank selama enam bulan. Kemudian ia berhenti dan memutuskan untuk bekerja di tempat lain.
Bahlil berhasil bekerja di perusahaan konsultan keuangan dan menghasilkan profit hingga miliaran rupiah. Tak heran ketika menginjak usia 25 tahun, Bahlil bisa mendapatkan gaji Rp35 juta sebulan.
Belum cukup puas dengan gaji tersebut, Bahlil memilih resign dan ingin membangun perusahaan sendiri. Teman-temannya sempat heran karena keputusannya kala itu.
"Saya mengundurkan diri saya bangun perusahaan sendiri dan mengalami jatuh-bangun. Pernah membuat perusahaan tanpa ada kantor, saya sebutnya sekretariat berjalan. Saya ketik di rental komputer, kirim surat dengan cap, sampai akhirnya bisa kayak sekarang," cerita Bahlil lagi.
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia itu kini sudah merasak hasil kerja kerasnya berbisnis. Perusahaan yang dirintisnya, PT. Rifa Capital telah memiliki holding dari sepuluh perusahaan.
Pria lulusan Sekolah Tinggi Ekonomi Port Numbay Jayapura itu juga memiliki banyak jenis usaha, mulai dari sektor perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, dan konstruksi.
(gus/gus) Next Article Milenial Ingin Kaya Raya? Jangan Jadi PNS!
Most Popular