
Mau Industri Halal Indonesia Lebih Maju? Begini Caranya
Arina Yulistara, CNBC Indonesia
25 September 2018 10:35

Jakarta, CNBC Indonesia- Industri halal sedang digodok oleh pemerintah untuk terus dikembangkan sehingga bisa menarik perhatian masyarakat dunia. Industri halal pun dibagi menjadi banyak bagian seperti kuliner, fashion, travel, kosmetik, hingga keuangan syariah.
Di 2018, Indonesia menempati peringkat kedua sebagai tujuan wisata muslim dunia berdasarkan riset sekaligus penilaian dari Global Muslim Travel Index (GMTI). Posisi ini meningkat dari 2017 yang masih menempati rangking tiga.
Melihat hal itu, potensi industri halal di Indonesia tentu sangat menarik dan terus berkembang. Akan tetapi, perkembangannya masih kurang agresif. Oleh karena itu, pemerintah perlu bekerjasama dengan para pebisnis demi mengembangkan industri halal.
Ada satu hal yang perlu dilakukan pebisnis demi membantu meningkatkan perkembangan industri halal Indonesia. Apa itu?
Chairman of Indonesia Halal Lifestyle Center Sapta Winandar mengatakan bahwa pertumbuhan industri halal memang belum bergerak secara signifikan. Oleh sebab itu, Sapta menyarankan kepada seluruh pebisnis lokal untuk banyak berkolaborasi satu sama lain.
"Yang menjadi bagian utama adalah ekosistem untuk mendorong tumbuhnya halal industry. Mereka masih bergerak semdiri-sendiri. Makanya mungkin nanti dengan adanya roadmap dalam bentuk konseptual, kita bisa terkoneksi satu sama lain. Misalnya sekarang sudah ada hotel syariah atau muslim friendly tapi belum representasi secara keseluruhan, seperti kolaborasi dengan halal food. Kita mau bagaimana mereka bisa mengintegrasikan menjadi satu," papar Sapta saat press conference di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (224/9/2018).
Selain berkolaborasi satu sama lain, Sapta juga menganjurkan untuk membuat pameran yang terintegrasi sehingga memiliki dampak besar bagi Indonesia. Penting membuat pameran industri halal demi mengenalkannya ke kancah internasional.
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Anwar Bashori, menambahkan, penting pula bagi para pelaku usaha di industri halal mempunyai sertifikasi halal. Mengapa demikian? Sertifikasi halal dapat menjadi penjamin bagi turis luar negeri muslim yang datang ke Indonesia.
Tanpa sertifikasi halal, turis muslim akan ragu. Namun hal ini masih terus menjadi masalah yang sering dialami oleh para pebisnis.
"Hampir 90% makanan di Indonesia sudah halal tapi banyak yang belum bersertifikat. Mungkin kalau kita melihat rumah makan Padang sudah pasti halal tapi kan nggak bersertifikat. Sedangkan masyarakat internasional mencari yang sudah bersertifikat sebagai penjamin. Misal di Jepang dan Korea itu kehalalan dihitung dari sertifikatnya, di Indonesia kan nggak," ujarnya.
(gus) Next Article Modal Rp 2,9 Juta Jadi Rp 14 M, Pria Ini Tajir Lewat Celana!
Di 2018, Indonesia menempati peringkat kedua sebagai tujuan wisata muslim dunia berdasarkan riset sekaligus penilaian dari Global Muslim Travel Index (GMTI). Posisi ini meningkat dari 2017 yang masih menempati rangking tiga.
Ada satu hal yang perlu dilakukan pebisnis demi membantu meningkatkan perkembangan industri halal Indonesia. Apa itu?
Chairman of Indonesia Halal Lifestyle Center Sapta Winandar mengatakan bahwa pertumbuhan industri halal memang belum bergerak secara signifikan. Oleh sebab itu, Sapta menyarankan kepada seluruh pebisnis lokal untuk banyak berkolaborasi satu sama lain.
"Yang menjadi bagian utama adalah ekosistem untuk mendorong tumbuhnya halal industry. Mereka masih bergerak semdiri-sendiri. Makanya mungkin nanti dengan adanya roadmap dalam bentuk konseptual, kita bisa terkoneksi satu sama lain. Misalnya sekarang sudah ada hotel syariah atau muslim friendly tapi belum representasi secara keseluruhan, seperti kolaborasi dengan halal food. Kita mau bagaimana mereka bisa mengintegrasikan menjadi satu," papar Sapta saat press conference di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (224/9/2018).
Selain berkolaborasi satu sama lain, Sapta juga menganjurkan untuk membuat pameran yang terintegrasi sehingga memiliki dampak besar bagi Indonesia. Penting membuat pameran industri halal demi mengenalkannya ke kancah internasional.
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Anwar Bashori, menambahkan, penting pula bagi para pelaku usaha di industri halal mempunyai sertifikasi halal. Mengapa demikian? Sertifikasi halal dapat menjadi penjamin bagi turis luar negeri muslim yang datang ke Indonesia.
Tanpa sertifikasi halal, turis muslim akan ragu. Namun hal ini masih terus menjadi masalah yang sering dialami oleh para pebisnis.
"Hampir 90% makanan di Indonesia sudah halal tapi banyak yang belum bersertifikat. Mungkin kalau kita melihat rumah makan Padang sudah pasti halal tapi kan nggak bersertifikat. Sedangkan masyarakat internasional mencari yang sudah bersertifikat sebagai penjamin. Misal di Jepang dan Korea itu kehalalan dihitung dari sertifikatnya, di Indonesia kan nggak," ujarnya.
(gus) Next Article Modal Rp 2,9 Juta Jadi Rp 14 M, Pria Ini Tajir Lewat Celana!
Most Popular