
Jadi Pengulas Makanan, Milenial Ini Hasilkan Rp 750 Juta
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
07 September 2018 17:40

Jakarta, CNBC Indonesia- Tiga tahun lalu, Alicia Kennedy masih berusia 29 tahun dan memutuskan melepas pekerjaannya yang mampan dengan menjadi pekerja serabutan. Ia memilih jadi penulis yang mereview soal makanan, dan bisa hasilkan ratusan juta.
Saat ini Alicia berusia 32 tahun. "Dan menurut saya, saya mengambil langkah yang tepat. Saya belajar bahwa kualitas menjalani hidup lebih penting ketimbang kualitas rekening tabungan" kata Alicia, sebagaimana dilansir dari CNBC International, Jumat (7/9/2018).
Meski bekerja lepas atau istilah tren-nya sebagai freelancer, Alicia bisa kantongi sampai US$ 50 ribu atau setara Rp 750 juta setahun. Ia kini juga sedang menulis buku tentang sejarah vegan, yang diharap bisa segera terbit dan dijual. Juni lalu, Alicia juga luncurkan program podcast Meatless: A Podcast About Eating yang berisi soal wawancaranya bersama koki koki ternama. Biaya produksinya US$ 12 dolar, tapi per bulan bisa hasilkan US$ 80.
Hidupnya jatuh bangun sebagai freelancer, di tahun pertamanya misalnya ia terbelit utang pajak lebih besar dibandingkan hitungannya, mencapai US$ 5000 atau setara Rp 75 juta yang berujung ditombok oleh ayahnya. Ditambah dengan biaya hidup yang tinggi di New York.
"Bekerja untuk diri sendiri sangat sulit karena Anda benar-benar bergantung pada ide Anda sendiri dan Anda harus menjualnya kepada orang lain dan memastikan semua orang menyukainya. Jadi ketidakstabilan keuangan dan tidak tahu kapan bayaran berikutnya akan datang merupakan tantangan besar," kata dia.
Tantangan terbesarnya sebagai freelancer tentu untuk pengeluaran rutin, di tengah ketidakpastian penghasilan, pengeluaran tetap menanti dan pasti. Seperti untuk sewa rumah/apartemen Alicia harus sediakan US$ 1000 per bulan, makanan US$ 1000, cicil tagihan pinjaman uang kuliah US$ 250, tagihan telepon US$ 150, dan gym US$ 15.
Sementara ia hanya menabung US$ 150 per bulan, dan tidak menyisihkan untuk asuransi kesehatannya.
Untuk pola hidupnya, CNBC Make It pun meminta tanggapan dari konsultan finansial Pamela Capalad yang merupakan pendiri Brunch & Budget.
"Saya suka bahwa dia sangat jelas pada fakta bahwa makanan adalah sesuatu yang bernilai baginya. Sehingga dia menghabiskan uangnya untuk makanan, hal yang paling ia sukai. Meskipun untuk memangkas pengeluarannya, ini bisa jadi hal yang paling mudah dieliminasi," kata Capalad.
Ia juga mengapresiasi Alicia yang menyisihkan tabungan otomatis bulanan, karena banyak freelancer yang biasanya justru tidak memiliki kebiasaan ini dan hanya menyimpan yang tersisa saja.
Namun Capalad tetap menyarankan Alicia untuk memiliki tabungan yang setara dengan tiga bulan pengeluarannya untuk berjaga-jaga. "Dan ketimbang bayar pajak tahunan, lebih baik ia membayar pajaknya secara kuartal supaya meringankan," katanya.
(gus) Next Article Modal Rp 2,9 Juta Jadi Rp 14 M, Pria Ini Tajir Lewat Celana!
Saat ini Alicia berusia 32 tahun. "Dan menurut saya, saya mengambil langkah yang tepat. Saya belajar bahwa kualitas menjalani hidup lebih penting ketimbang kualitas rekening tabungan" kata Alicia, sebagaimana dilansir dari CNBC International, Jumat (7/9/2018).
Meski bekerja lepas atau istilah tren-nya sebagai freelancer, Alicia bisa kantongi sampai US$ 50 ribu atau setara Rp 750 juta setahun. Ia kini juga sedang menulis buku tentang sejarah vegan, yang diharap bisa segera terbit dan dijual. Juni lalu, Alicia juga luncurkan program podcast Meatless: A Podcast About Eating yang berisi soal wawancaranya bersama koki koki ternama. Biaya produksinya US$ 12 dolar, tapi per bulan bisa hasilkan US$ 80.
Hidupnya jatuh bangun sebagai freelancer, di tahun pertamanya misalnya ia terbelit utang pajak lebih besar dibandingkan hitungannya, mencapai US$ 5000 atau setara Rp 75 juta yang berujung ditombok oleh ayahnya. Ditambah dengan biaya hidup yang tinggi di New York.
"Bekerja untuk diri sendiri sangat sulit karena Anda benar-benar bergantung pada ide Anda sendiri dan Anda harus menjualnya kepada orang lain dan memastikan semua orang menyukainya. Jadi ketidakstabilan keuangan dan tidak tahu kapan bayaran berikutnya akan datang merupakan tantangan besar," kata dia.
Tantangan terbesarnya sebagai freelancer tentu untuk pengeluaran rutin, di tengah ketidakpastian penghasilan, pengeluaran tetap menanti dan pasti. Seperti untuk sewa rumah/apartemen Alicia harus sediakan US$ 1000 per bulan, makanan US$ 1000, cicil tagihan pinjaman uang kuliah US$ 250, tagihan telepon US$ 150, dan gym US$ 15.
Sementara ia hanya menabung US$ 150 per bulan, dan tidak menyisihkan untuk asuransi kesehatannya.
Untuk pola hidupnya, CNBC Make It pun meminta tanggapan dari konsultan finansial Pamela Capalad yang merupakan pendiri Brunch & Budget.
"Saya suka bahwa dia sangat jelas pada fakta bahwa makanan adalah sesuatu yang bernilai baginya. Sehingga dia menghabiskan uangnya untuk makanan, hal yang paling ia sukai. Meskipun untuk memangkas pengeluarannya, ini bisa jadi hal yang paling mudah dieliminasi," kata Capalad.
Ia juga mengapresiasi Alicia yang menyisihkan tabungan otomatis bulanan, karena banyak freelancer yang biasanya justru tidak memiliki kebiasaan ini dan hanya menyimpan yang tersisa saja.
Namun Capalad tetap menyarankan Alicia untuk memiliki tabungan yang setara dengan tiga bulan pengeluarannya untuk berjaga-jaga. "Dan ketimbang bayar pajak tahunan, lebih baik ia membayar pajaknya secara kuartal supaya meringankan," katanya.
(gus) Next Article Modal Rp 2,9 Juta Jadi Rp 14 M, Pria Ini Tajir Lewat Celana!
Most Popular